Keberlangsungan Pemilihan Direktur Polines, Belum Banyak Diketahui Mahasiswa

Ilustrator: Huda

Polines, Dimensi (05/08) – Tahapan Pemilihan Direktur (Pildir) Politeknik Negeri Semarang (Polines) periode 2021-2025 telah sampai pada Tahap Pemilihan Calon Direktur. Tahapan ini akan berlangsung pada (2-23/08), setelah melewati Tahap Pendaftaran Bakal Calon dan Tahap Penyaringan Bakal Calon Direktur sejak April lalu. Namun dalam pelaksanaannya, pemilihan sosok nomor satu di Polines ini belum banyak diketahui oleh mahasiswa dan dinilai kurang terbuka. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Nafi Kurnia, salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Elektro. Ia mengungkapkan bahwa keterbukaan mengenai informasi pemilihan dirasa sangat kurang bagi mahasiswa. “Tahu, tapi tidak paham kelanjutan dari pemilihannya karena yang dipublikasi hanya informasi adanya perekrutan saja,” ungkap Nafi. Menurutnya, meskipun mahasiswa tidak turut andil dalam pemilihannya, penting bagi mahasiswa untuk mengetahui pemilihan tersebut. “Walaupun tidak andil dalam pemilihannya, saya rasa mahasiswa perlu tahu karena direktur yang akan memimpin Polines nantinya,” ujarnya.

Sepakat dengan Nafi, Triyamah Solihati salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis juga mengatakan bahwa informasi mengenai pemilihan tersebut belum 100% terbuka bagi mahasiswa. “Kurang terbuka karena yang disebarkan melalui media sosial hanya pamflet pembukaannya saja, setelah itu tidak ada postingan yang berkaitan dengan proses perekrutan,” jelasnya. Kendati demikian, pada Selasa (02/08) kemarin telah beredar postingan tiga calon direktur terpilih.

Menanggapi hal ini, Agus Slamet selaku Ketua Panitia Pildir Polines periode 2021-2025 mengatakan bahwa tidak ada kewajiban panitia untuk mempublikasikan runtutan pemilihan tersebut kepada mahasiswa. “Sebenarnya tidak ada kewajiban untuk mempublikasikan kepada mahasiswa, tetapi kami sudah menyebarkan informasinya melalui website resmi Polines dan banner,” terang Agus. Disamping itu, ia juga menambahkan agar mahasiswa lebih aktif untuk mencari informasi sendiri jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pemilihannya. “Kalau memang ingin mengetahui, mahasiswa harus lebih aktif untuk mencari informasi sendiri melalui media yang telah disediakan,” ungkapnya.

Kendati demikian, Nafi berharap pemilihan direktur periode selanjutnya dapat lebih runtut dan terbuka informasinya bagi mahasiswa. “Periode selanjutnya semoga lebih terbuka jadi tidak nanggung informasinya,” jelasnya. Terlepas dari semua itu, Triyamah  berharap siapapun yang terpilih menjadi direktur nantinya tidak menyalahgunakan jabatan dan membuat kebijakan yang mampu mengembangkan potensi mahasiswa. “Harapan saya semoga yang terpilih tidak menyalahgunakan jabatan dan mahasiswa dapat berkembang melalui kebijakannya,” pungkas Tri.

(Annisa, Mahesti)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai