Bukannya Malas, Cuma Mager Aja : Beristirahat Sejenak dari Hiruk Pikuk Kehidupan

Judul : Bukannya Malas, Cuma LagiMager Aja ( I’m Not Lazy, I’m on Energy Saving Mode)
Penulis dan Ilustrasi : Dancing Snail
Penerbit : TransMedia Pustaka
Penerjemah : Presilia Prihastuti
Genre : Self Improvement
Tebal Buku : 271 halaman
Tahun Terbit : 2020
ISBN : 978-623-7100-36-2

“Di saat kamu sedang kelelahan, depresi, merasa hampa, dan khawatir berlebihan, berdiam diri tak melakukan apapun justru bisa mengembalikan energy dan suasana hati. Jadi, tak ada salahnya lho bersikap mager-males gerak- demi mengisi daya tubuh dari kekeringan akibat kelelahan yang sering melanda diri.”

Buku berjudul “Bukannya Males, Cuma Lagi Mager Aja” ini merupakan karya dari Dancing Snail yang mendapatkan penghargaan Top 20 Esai Terlaris di Korea Selatan. Dengan mengangkat tema Self Improvement, Dancing Snail mampu membawa pembaca untuk beristirahat sejenak, ketika sedang memikul beban berat di tengah kehidupan. Ibarat kata, tidak ada salahnya kalau kita butuh waktu untuk menenangkan pikiran dengan cara kita sendiri. Beristirahat bukan berarti kita berhenti untuk melakukan segala hal. Tetapi hanya sekadar duduk, bersantai melepaskan semua beban dan tekanan yang ada dalam diri sendiri juga termasuk dalam kategori ‘beristirahat’.

Buku ini memberikan kiat- kiat melalui pembubuhan sub bab pada tiap bagiannya. Seperti pada bagian II, kita akan berpapasan dengan bagian yang berjudul ‘Hari-Hari yang Melelahkan sebagai Orang Dewasa’. Jika kita bertanya – tanya, dewasa itu apa, sih? Tenang, buku karya Dancing Snail akan membawa kita mengetahui bagaimana sejatinya seorang yang dewasa. Selain itu, terdapat juga sub bagian yang membahas mengenai memikirkan pandangan orang lain, mimpi menjadi seseorang yang mandiri, serta kiat untuk mengatasi hati agar tidak hampa.

Melalui banyaknya kutipan yang disuguhkan, buku ini mampu memberi sugesti positif kepada orang- orang yang mulai putus asa dalam mengejar mimpinya. Seperti halnya dengan yang dirasakan penulis, berawal dari merasa sedih dan lelah, Dancing Snail mencoba untuk bangkit karena merasa memiliki tanggung jawab untuk kembali menorehkan karya yang banyak diharapkan oleh pembacanya lewat buku ini. Selain dari kekuatan sugestinya, dilengkapinya ilustrasi gambar yang epik juga menjadi kelebihan dalam buku ini. Dengan begitu, pembaca menjadi tidak bosan dalam membaca setiap bagian buku ini. Sayangnya, buku karya Dancing Snail merupakan terjemahan ulang, menjadikan beberapa bagian tidak dapat langsung dipahami. Jadi, perlu membaca setidaknya dua sampai tiga kali untuk memahami maksud yang penulis sampaikan.

Berisi ajakan untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk kehidupan, buku ini sangat direkomendasikan untuk dinikmati kalangan usia 20 tahunan. Mengingat di usia tersebut, kita akan mengenal hidup penuh tanggung jawab, rintangan, hingga merasakan lelahnya hidup dengan segala tuntutan. Buku ini cukup menghibur dan membuka pikiran pembaca akan kehidupan yang sebenarnya.

(Eliza Latifia)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai