Band Samosa: Sumber Penghasilan dari sebuah hobi

Dok. Pribadi

Band Samosa merupakan band yang berawal dari Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Seni Polines (UKM KoNSeP) kini telah melebarkan sayapnya hingga menciptakan sebuah karya musik yang dapat dinikmati oleh pendengarnya. Siapa sangka band yang berasal dari UKM saat ini sudah menjadi band yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah melalui karya-karya ciptaannya.

Berawal dari hobi yang suka bermain musik hingga bertemu dengan orang-orang yang sejalan, mengantarkan Dwi Hantyanta Dewantara atau yang biasa disapa Ateng, salah satu personil Band Samosa pada pembentukan grup band. Ia menceritakan bahwa pertama terbentuknya band ini pada tahun 2014, saat ia mulai masuk UKM KoNSeP. Perjalanan yang dirasa lumayan panjang, serta telah melalui bongkar pasang personil hingga ganti nama band. Akhirnya pada 2018, dipakailah nama Band Samosa dengan jumlah personil 7 orang, yakni Ateng, Yanu, Bagus, Reza, Igor, Dhimas dan Eko.

Personil band yang berawal dari UKM, tentunya tidak mudah menjalani kehidupan yang seimbang antara kuliah dan kegiatan organisasi. Berbagai rintangan pun dilalui oleh parapersonil. “Pada saat masih aktif menjadi mahasiswa, paling utama yaitu harus bisa menyinkronkan antara kuliah dan kegiatan non akademis di UKM. Itu bukan cuma kita aja yang mengalami tetapi anak UKM lain pasti juga merasakan hal yang demikian,” jelas Ateng.

Dok. Pribadi

Ateng mengungkapkan bahwa awal mula tujuan dari membuat lagu hingga menjadi album, yaitu sebagai bentuk ungkapan untuk mencurahkan perasaan ke dalam musik pada sebuah album. Selain itu, adanya keinginan dari para personil untuk membuat sebuah karya yang dapat dijadikan sebuah kebanggaan. “Awal mula emang tujuannya bikin album ini agar jadi cinderamata buat KoNSeP dan syukur-syukur bisa menjadi inspirasi bagi teman lainnya,” ucap Ateng.

Seperti ceritanya yang inspiratif, album yang dibuat pun inspiratif. Ateng menceritakan bahwa album perdana ini terinspirasi dari apa yang terjadi di sekitar. Seperti misalnya lagu Seleksi Alam yang terinspirasi dari orang-orang yang ada di sekitar, baik lingkup kecil seperti organisasi, atau lingkup masif seperti masyarakat. Dalam lagu tersebut memberikan pesan bahwa jangan menyerah dengan keadaan sekitar, harus tetap percaya diri dalam menghadapi semua yang ada di depan agar tidak terseleksi oleh alam. Begitu pula dengan kehidupan yang telah dijalankan, berawal dari bakat dan kemudian terjun ke dunia organisasi yang sealur dengan minat, walaupun melewati berbagai rintangan. Namun, semua itu berbuah manis ketika karya-karya yang diciptakan dapat dinikmati oleh banyak orang dan tentunya dapat menjadi salah satu sumber penghasilan.

Desi Ramadhani

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai