Orang-orang Oetimu
Judul : Orang Orang Oetimu
Penulis : Felix K. Nesi
Penerbit : CV. Marjin Kiri
Tanggal terbit : Juli 2019
ISBN : 978-979-1260-89-3
Jumlah Halaman : 220 halaman
“Apa nama kampung ini?” ia bertanya.
“Oetimu,” jawab orang-orang itu.
Begitulah awal dimana Am Siki mengakhiri perjalanan panjangnya dalam menemukan tempat bernaung yang jauh dari Belanda ataupun Jepang. Tempat dimana Am Siki sangat diagung-agungkan, disanjung dan tempat dimana pula ia menghirup aroma kehidupan untuk terakhir kalinya.
Orang-orang Oetimu merupakan paket lengkap penggambaran cerita tentang keadaan wilayah Timur di paruh kedua tanun 1990an. Tentang kolonialisme Indonesia, perebutan kekayaan alam terkhusus rempah-rempah antara Belanda dan Portugis, demonstrasi besar-besaran mahasiswa menentang rezim kekuasaan Soeharto, hingga kisah sederhana kehidupan masyarakat Timur itu sendiri.
Dibuka dengan keseruan warga Oetimu saat mempersiapkan menonton final Piala Dunia antara Brazil dengan Prancis, yang mengantarkan kita pada tokoh Sersan Ipi, Martin Kabiti dan seorang gadis yang digambarkan amat cantik bernama Selvy. Cerita kemudian bergulir dan berpusat pada Sersan Ipi, tentang bagaimana ia hadir dalam tiap cerita yang ada, yang tentunya tak lepas dari peran penting Am Siki.
Novel ini menggunakan alur campuran. Terkadang kita dibawa mundur untuk mengupas berbagai macam peristiwa yang terjadi. Namun, selangkah kemudian dibawa lagi maju untuk meneruskan cerita yang ada. Tiada tokoh yang diceritakan secara khusus dalam novel ini. Semua tokoh diceritakan sesuai dengan porsinya masing-masing, dan bahkan cukup sulit menebak genre novel ini.
Felix K. Nesi menggarap tiap cerita dalam novel ini dengan sangat baik. Ia mampu mencampurkan berbagai macam elemen yang ada dan menghasilkan paduan kata yang cukup memanjakan mata. Tiap cerita dibangun dengan perlahan-lahan dan diulas dengan detail, membuat pembaca dengan cepat masuk dalam atmosfer kehidupan timur yang diciptakan Felix. Meski di awal buku sudah dipaparkan daftar istilah dan singkatan bahasa Timur, rasanya cukup sulit untuk mengingatnya hingga pembaca seringkali berbalik ke halaman pertama sekedar melihat arti kata yang tertera. Namun, secara keseluruhan novel ini sangat recommended!
Kholifatul (Kru magang)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam