Antusiasme Pelajar Semarang Galang Dana Untuk Palu dan Donggala
Semarang, DIMENSI (7/10) – Tidak seperti biasanya, Car Free Day (CFD) di Simpang Lima Semarang hari Minggu (7/10), banyak dihadiri perkumpulan pelajar yang mengadakan galang dana untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Polines juga turut andil melakukan galang dana. Galang dana ini adalah gerakan aksi yang mengatasnamakan seluruh mahasiswa Polines yang terdiri dari dua agenda, yaitu pada Sabtu malam yang diikuti oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa), dan Minggu pagi dengan mengajak partisipasi dari seluruh mahasiswa umum Polines di CFD.
Acara yang diprakarsai oleh Kementrian Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polines ini, turut dihadiri hampir seluruh ormawa, “Beberapa ormawa ada yang belum bisa hadir karena ada agenda masing-masing, ya dengan pihak BEM terutama Kementrian Sosial Masyarakat yang selalu di follow-up dari setiap ormawa baik chat ataupun door to door ke ormawa masing-masing,” ungkap Taufiq koordinator galang dana dari Polines.
Bukan hanya dari Polines, perkumpulan dari organisasi Universitas Negeri Semarang (Unnes) yakni Sekolah Kader Bangsa (SKB), juga ikut melaksanakan galang dana. Sebelumnya dari SKB Unnes juga telah mulai menjalankan aksi galang dana di tingkat fakultas. Salah satu agenda galang dana dari SKB Unnes adalah menggalang dana dalam acara CFD di Simpang Lima Semarang.
“Hari ini banyak dari komunitas yang menggalang dana juga. Menurut saya luar biasa, berarti tingkat kepedulian masyarakat tinggi melihat bencana yang menimpa saudara di Palu. Kami kan kebanyakan simpati, berarti rasa simpati dari dalam diri masing-masing orang itu ada karena sudah mau berpartisipasi,” ungkap Triyani salah satu angggota dari SKB Unnes.
Beberapa komunitas penggalang dana menunjukkan kreatifitas masing-masing. Salah satunya Badan Pekerja Rayon (BPR) 3 Omah Arsitektur Indonesia, yang merupakan gabungan dari Program Studi Arsitektur tingkat Jawa Tengah yang menampilkan pertunjukkan musik, “Kita mulai sekitar jam 07.00 WIB. Kita menarik perhatian orang-orang yang ikut CFD di Simpang Lima ini lewat penampilan musik,” ujar Novi anggota BPR 3 Omah Arsitektur Indonesia disela acara galang dana.
Aksi galang dana ini bukan hanya diikuti oleh anggota dari organisasi saja, namun ada pula mahasiswa umum yang ikut berpartisipasi. Melyza, mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Polines salah satunya. Ia mengaku mengikuti acara galang dana yang diadakan oleh BEM Polines karena merasa simpati dengan saudara di Lombok. “Senang bisa berpartisipasi, walaupun tadi agak malu-malu saat menghampiri masyarakat secara langsung,” ujar Melyza.
(Gun)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam