Kurangi Kebosanan, Pesima Hadirkan Dinamika Kelompok Bervariatif

Penyampaian materi sharing motivasi oleh Eko Mulyono, ketua BPM 2017/2018. Dok. Royyan

 

Polines, DIMENSI (19/08) – Pengembangan Spiritual Mahasiswa (Pesima) gelombang pertama dilaksanakan pada 18-20 Agustus di Auditorium dan Masjid Daarul Hikmah (MDH). Berbeda dengan tahun sebelumnya, pembagian gelombang Pesima pada tahun ini dijadwalkan selesai sebelum kegiatan Wawasan Almamater Orientasi Mahasiswa (WaRNA) dimulai. Pesima tahun ini lebih menyeimbangkan dinamika kelompok melalui penyampaian materi. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta tidak merasa bosan. “Dinamika Kelompok sebenarnya permainan yang memiliki amanah tersendiri. Dari kegiatan ini, pendamping dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan peserta dan melatih kerja sama,” ujar Rahmat Jalaluddin selaku Ketua Pesima 2018.

Peserta merasa lebih antusias dengan dinamika kelompok dibanding pada saat penyampaian materi. Nabila, mahasiswa baru jurusan akuntansi mengatakan bahwa salah satu pemateri kurang dapat menyampaikan materi dengan baik. Senada dengan Nabila, Fina pun mengatakan bahwa kegiatan dinamika dirasa terlalu lama. Dia berpendapat bahwa lebih baik jika waktunya digunakan untuk istirahat dikarenakan setelah kegiatan di hari kedua Pesima juga diadakan kegiatan malam bina iman takwa (mabit).

Mabit pada Pesima tahun ini sama dengan tahun sebelumnya seputar kegiatan pengenalan organisasi keislaman yang ada di Polines, baik itu jazirah, Gema MDH maupun Respons. Masing-masing organisasi saling memperkenalkan keunggulan dan keunikan mereka kepada peserta. Kegiatan dilanjut dengan kajian inspiratif dan salat malam hingga subuh berjamaah. Dan pada pagi harinya ada kegiatan jalan sehat

Pesima gelombang kedua yang dijadwalkan pada 21-23 Agustus 2018 bertabrakan dengan Idul Adha. Saat dimintai keterangan mengenai hal tersebut, Jalaluddin mengatakan bahwa ada sedikit perbedaan waktu pada hari kedua dan ketiga dimana kegiatan pagi pada hari kedua diliburkan dan dimulai kembali pada malam hari. Sedangkan pada hari ketiga, kegiatan dimulai pada siang hari. “Dengan adanya pesima ini diharapkan peserta bisa terapresiasi, bergembira dan bisa mendapatkan ilmu dari kegiatan ini,” tambah Jalaluddin.

(Nisrina, Hani)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *