Tim Busur Sipondra Polines Raih Juara di KJI-XIII
Polines, DIMENSI (20/11) – Dua tim dari Polines yaitu Kamandika Team dan Busur Sipondra, lolos sebagai finalis dalam ajang Kompetisi Jembatan Indonesia ke-13) tahun 2017 (KJI-XIII). Dalam kompetisi tersebut tim Busur Sipondra meraih juara 2 dalam kategori jembatan busur pejalan kaki dengan nama jembatan “Nataya Irgiya” yang dilaksanakan pada Kamis (9/11) hingga Minggu (12/11) di Politeknik Negeri Malang.
“Khusus untuk KJI pada hari Kamis kegiatannya yakni check in kemudian di hari kedua upacara pembukaan di lanjut dengan presentasi. Di hari ketiga pelaksanaan lomba membuat jembatan dan pengujiannya. Dan di hari terahir upacara penutupan dan pengumuman pemenangnya”, tutur Triwardaya selaku dosen pembimbing dari tim Busur Sipondra.
Anggota tim Busur Sipondra terdiri dari Ahamad Rif’an, Dwika Ramadhan, dan Muhammad Irfanda. Pada ajang KJI-XIII tahun 2017, ada tiga kategori yang diperlombakan yakni kategori jembatan baja, kategori jembatan canai dingin, dan kategori jembatan busur. Tim Busur Sipondra berkompetisi dengan tujuh tim finalis dari perguruan tinggi lain. Perguruan tinggi tersebut antara lain Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Malang.
Tahapan yang dilalui oleh tim Busur Sipondra sebelum lolos menjadi finalis dalam ajang KJI-XIII yakni membuat proposal teknis. Proposal teknis tersebut dibuat sesuai kerangka acuan dengan bimbingan dari dosen pembimbing. Setelah itu baru proposal tersebut dikirim kepada Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. “Setiap Perguruan Tinggi bebas mengirimkan berapapun proposal teknis. Nantinya proposal tersebut akan dievaluasi oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Apabila lolos maka akan lanjut menjadi finalis untuk mengikuti KJI-XIII”, jelas Dwika Ramadhan.
Tercapainya prestasi itu pun tidak lepas dari kendala-kendala yang dihadapi. Kendala tersebut antara lain yaitu kendala waktu. Dwika menjelaskan bahwa dirinya harus ekstra dalam berkerja, dimana selain mempersiapkan untuk mengikuti ajang kompetisi tersebut dia dan anggotanya juga harus melaksanakan tugasnya sebagi mahasiswa di kampus.
Triwardaya juga mengungkapkan kendala yang dihadapi yakni mengenai regenerasi. Karena didalam perlombaan tersebut dibutuhkan ketrampilan, ilmu pengetahuan dan seni. Dia juga berharap agar tim dari mahasiswa Polines kedepannya dapat lebih baik lagi.
KJI sendiri merupakan ajang kompetisi yang diadakan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bersamaan dengan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-9 (KBGI-IX ). Ajang KJI tersebut diselenggarakan terbuka bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia, baik dari disiplin ilmu teknik sipil maupun disiplin ilmu lain yang terkait dengan pembuatan jembatan. (Wahyu Sari)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam