Menang KJI, Rindho ‘Sipondra’ Berharap Akreditasi Prodi Jadi A
Polines, DIMENSI (26/11) – “Semoga dengan menang KJI akreditasi prodi konstruksi gedung menjadi A”, ungkap Muhammad Rindho, salah seorang anggota Tim Busur Sipondra. Setelah berhasil mengalahkan 144 tim dari perguruan-perguruan tinggi di Indonesia, Tim Busur Sipondra Politeknik Negeri Semarang (Polines) akhirnya keluar sebagai juara satu dalam Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) yang dihelat pada 19 hingga 22 November lalu.
Bertempat di Universitas Kristen Maranatha Bandung, mahasiswa jurusan Teknik Sipil yang tergabung dalam tim Busur Sipondra sukses memenangkan kontes bergengsi KJI yang telah diselenggarakan selama sebelas kali.
Dibimbing langsung oleh Tri Wardaya, rancangan jembatan karya Rahma Aditya Rizki W., Roman Syafi’i, dan Muhammad Rindho, yang masuk dalam kategori jembatan busur lolos hingga final mengungguli Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meraih juara dua.
“Awalnya dari Polines ada tujuh tim yang mendaftar, yang lolos hingga final dua tim. Kategori jembatan busur tim Sipondra dan kategori jembatan rangka baja tim Hermozagi. Alhamdullilah tim busur bisa juara satu”, terang Rindho. Rindho mengaku baru pertama kali mengikuti kompetisi yang sangat bergengsi di kalangan mahasiswa jurusan Teknik Sipil ini.
Lomba KJI terdiri dari beberapa tahap meliputi pengajuan proposal, presentasi , penimbangan material hingga perakitan. Persiapan lomba dimulai sejak awal Agustus yaitu proses perancangan, perhitungan dan latihan merangkai jembatan.
“Faktor terpenting adalah kesiapan, koordinasi dan komunikasi antar peserta maupun dosen pembimbing”, ujar Tri Wardaya. Tri mengatakan banyak faktor yang dilihat dalam proses penjurian seperti presentasi, keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), kekokohan konstruksi, serta keindahan.
Tri mengaku sangat kaget dan tidak menyangka berhasil memenangkan juara satu. “Saya berharap ke depannya semakin banyak mahasiswa yang berantusias mengikuti kompetisi seperti ini, tidak hanya KJI namun juga kompetisi-kompetisi lain”, terangnya. [Alwan & Alif]
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam