Kebijakan Baru: Beasiswa PPA Ditiadakan
Kabar mengenai peniadaan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) bagi perguruan tinggi telah mencuat sejak Januari 2015. Hal ini berdasarkan surat edaran Ditjen Pendidikan Kemendikdasmen No.43/E.E3/BD/2015 tanggal 26 Januari 2015 mengenai pengalokasian Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN) untuk Beasiswa PPA yang akan dialihkan salah satunya untuk pembangunan ‘Science and Technology Park’.
Meski pada tahun ajaran 2015/2016 setelah surat edaran dikeluarkan beasiswa masih bisa keluar akhirnya keputusan peniadaan beasiswa PPA telah final ditiadakan mulai tahun ajaran 2016/2017.
Peniadaan ini disebabkan adanya pengurangan dana Bantuan Operasional PTN (BOPTN). Tidak hanya itu, peniadaan beberapa kegiatan kemahasiswaan pun akan terjadi.
“Dana BOPTN tahun 2016 akan mengalami pengurangan yang awalnya 43 triliun rupiah akan menjadi 40 triliun rupiah saja, dan 600 juta rupiah untuk penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan juga tidak ada. Untuk itu saya sudah menghimbau kepada pak Poniman agar memprioritaskan kegiatan kemahasisswaan terkat hal ini.” terang Ardiansyah selaku Wakil Direktur II Bidang Umum dan Keuangan Politeknik Negeri Semarang.
Dalam tindak lanjutnya Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belma) yang saat ini merupakan salah satu Ditjen yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tidak memberikan pemberitahuan melalui surat resmi kepada perguruan tinggi mengenai peniadaan beasiswa PPA. “Kalau ditanya mana surat resmi mengenai peniadaan beasiswa PPA ya saya bilang tidak ada. Hanya pemberitahuan secara resmi pada acara review LKKL di Jakarta kemarin (28-31 Oktober 2015-red).” terangnya.
Pasalnya dalam kegiatan tersebut Ditjen Belma juga mengadakan pemberitahuan kepada perguruan tinggi mengenai anggaran dana BOPTN dan pengalokasian dana. “ Kita diberi tahu mana yang boleh dan tidak boleh kami lakukan dengan dana tersebut. Termasuk peniadaan beasiswa PPA. Ditjen Belma sudah memutuskan hal itu maka kami hanya melakukan apa yang sudah menjadi keputusan nasional,” imbuh Ardiansyah.
Peniadaan PPA Hanya Untuk PTN
Dalam pertemuannya dengan jajaran pimpinan perguruan tinggi di Jakarta, Ditjen Belma juga menjelaskan bahwa peniadaan beasiswa PPA hanya berlaku di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sedangkan di sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk tahun mendatang masih akan menyelenggarakan beasiswa ini.
Sangat Disayangkan
Peniadaan beasiswa PPA bagi mahasiwa dirasa sangat mengecewakan. Pasalnya selama ini dalam praktik penyelenggaraan beasiswa PPA antusiasme mahasiswa cukup tinggi, terutama di Polines sendiri. Hal ini membuktikan bahwa beasiswa PPA masih sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Harno, petugas BAAK Polines yang biasa mengurus beasiswa bagi mahasiswa berpendapat, “Kami memang belum mendengar kabar tersebut, mungkin dari para wadir sudah. Tapi kalau memang itu terjadi, sangat disayangkan. Banyak mahasiswa yang masih membutuhkan itu,” terangnya.
Perasaan sangat disayangkan juga dirasakan oleh salah seorang mahasiswa penerima beasiswa PPA, Shena Nazil Ni’am. “Banyak dari kami yang masih membutuhkan beasiswa itu untuk membantu meringankan beban orangtua. Seharusnya beasiswa PPA tetap diadakan bukan malah ditiadakan,” tuturnya.
Rasa kecewa juga banyak dilampiaskan mahasiswa melalui jejaring social media. Tengok saja, sejak bulan Januari lalu beberapa Organisasi Kemahasiswaan di seluruh Indonesia menggunakan tagar #SaveBeasiswaPPA untuk memprotes tindakan pemerintah atas peniadaan beasiswa PPA lagi. Banyak kicauan mahasiswa yang menentang tentang keputusan ini. Salah satunya dari pemilik akun twitter @JoemanLeko, ‘IP semester 5 kali ini= 4,00. Tapi kecewa berat+frustasi dgn penghapusan beasiswa PPA oleh @dikti #savebeasiswaPPA’. [Hafidz]
Wah sangat disayangkan ya, brarti teman2 harus mencari beasiswa dari luar kampus sebagai pengganti beasiswa PPA
#SaveBeasiswaPPA
Kenapa harus ditiadakan?
Beneran di tiadakan min? Padahal adanya bea itu bikin mahasiswa jadi termotivasi
tidak heran jika banyak orang cerdas asal ndonesia yang “kabur” ke luar negeri
Wew, sagitu
#saveBeasiswaPPA
Kenapa harus ditiadakan!!
Padahal beasiswa ini sangat diharapkan oleh banyak mahasiswa utk membantu meringankan beban orangtuanya,,