Hidupkan Kembali Kesenian Jawa Melalui Komunitas Ganiwarang

Gabungan Kesenian Jawa Mahasiswa Semarang atau yang dikenal dengan Ganiwarang merupakan komunitas gabungan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni di Kota Semarang yang berfokus pada bidang kesenian Jawa. Komunitas ini beranggotakan dua belas UKM seni yang terdiri atas: UKM Kesenian Jawa Undip, UKM Sangkatama UPGRIS, UKM Komunitas Seni Polines (Konsep), UKM Sarilaras USM, UKM Sandiwasa USM, UKM KSB ESA Unissula, UKM Tamashe STIE BPD Bank Jateng, UKM Kesenian Jawa UNNES meliputi UKM Sekar Rinone, UKM Puspa Sonder, UKM Puspa Candra, UKM Kethoprak Ketawang, dan UKM Panembrama. Bidang kesenian Jawa dalam komunitas ini mencakup sub tari tradisional, musik tradisional, dan kethoprak.

Pada mulanya, komunitas ini dicetuskan oleh Tinggar selaku Ketua Kesenian Jawa Undip tahun 2017. Kala itu, pembahasan yang pertama kali dilakukan mengenai pemberian nama Komunitas Ganiwarang oleh UKM Sadiwasa USM. Kemudian, di tahun 2018 pembahasannya sempet terhenti. Adit selaku Wakil Ketua Komunitas Ganiwarang periode 2020/2021 menjelaskan jika jadwal sedang padat untuk tiap-tiap UKM-nya. “Pembahasannya sempat terhenti di tahun 2018 karena kesibukan dari masing-masing UKM seni dalam mengikuti Pekan Seni Mahasiswa,” ujarnya.

Kemudian pada tahun 2019, Sie. humas Kesenian Jawa Undip berkeinginan untuk menghidupkan kembali Komunitas Ganiwarang yang sempat terhenti pembahasannya. “Sempat diadakan pembahasan kembali untuk memperjelas visi dan misi, pembuatan logo, tujuan, dan fungsi Komunitas Ganiwarang tetapi belum diadakan kepengurusan,” ujar perwakilan Humas tersebut. Hingga di tahun 2019, Komunitas Ganiwarang pun belum disahkan pembentukannya, dan barulah diresmikan pembentukannya pada Desember 2020.

Komunitas yang dicetuskan sejak 2017 ini diketuai oleh Arum Setyawati dan wakilnya Aditya Funky Nugroho. Selain itu, terdapat pula sekretaris, bendahara, bidang humas, bidang PSDM, dan koordinator masing-masing UKM. Kegiatan rutin yang akan dilakukan pada masa periode sekarang ini yaitu mengadakan kegiatan triwulan yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini akan dimulai pada Kamis (25/03) mendatang, yang dilaksanakan secara online melalui platform Google Meet untuk membahas mengenai pemaparan program kerja yang akan dilaksanakan selama satu periode, pembahasan AD/ART, dan perkenalan masing-masing anggota antar UKM. Arum mengatakan untuk saat ini kegiatan Komunitas Ganiwarang akan difokuskan bagi internal komunitas terlebih dahulu. “Untuk saat ini masih kepengurusan tahun pertama dan masing-masing UKM diharapkan dapat memiliki rasa kekeluargaan antar anggota, jadi masih fokus ke internal Ganiwarang,” ungkapnya.

Komunitas Ganiwarang memiliki tujuan utama untuk mengembangkan kesenian Jawa meliputi seni taritradisional, musiktradisional, dan kethoprak, khususnya di Kota Semarang. Selain itu, sebagai wadah pelestarian dan pengembangan kegiatan kesenian Jawa bagi UKM di Kota Semarang, mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan hubungan baik antar anggota UKM seni di Kota Semarang, sebagai sarana informasi dalam rangka apresiasi dan inovasi kesenian Jawa di Kota Semarang, serta memberi dukungan dalam kegiatan UKM Kesenian Jawa baik sarana maupun prasarana.

Arsyil, salah satu anggota perwakilan dari UKM Komunitas Seni Polines (Konsep) yang tergabung dalam Komunitas Ganiwarang mengungkapkan harapannya agar antar UKM dapat berkembang bersama-sama dan saling bekerja sama untuk terus melestarikan kesenian Jawa. “Harapan saya agar antar UKM dapat berkembang bersama-sama dan bekerja sama untuk terus melestarikan kesenian-kesenian Jawa yang mulai luntur, juga mengenalkan kembali kesenian Jawa ke mahasiswa, masyarakat sekitar, dan ke tingkat nusantara karena kesenian Jawa punya banyak keunikan serta keindahan di dalamnya,” ujarnya.

(Annisa Putri, Arin, Aprisa)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai