Berharap Tetap Berlanjut, Polines Adakan KKN Tematik 1.0

Dok. Ayu

Polines, Dimensi (11/12) – Tuk pertama kalinya Politeknik Negeri Semarang (Polines) mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik 2020. KKN Tematik ini pada awalnya direncanakan selama enam bulan di enam kabupaten wilayah Jawa Tengah. Namun karena terkendala pandemi, kegiatan ini hanya terealisasi di satu kabupaten dengan durasi selama 4 bulan yang terhitung sejak bulan September hingga Desember. Kegiatan ini diikuti oleh 90 mahasiswa Polines dari berbagai tingkat dan jurusan yang terbagi menjadi 20 kelompok guna mendampingi 200 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Syahid, selaku Panitia KKN Tematik 2020 menuturkan bahwa pelaksanaan KKN yang diadakan Polines berbeda dengan KKN yang ada di universitas. “Kegiatannya berbeda dengan di universitas pada umumnya, sebab bentuknya berupa pendampingan usaha kepada para keluarga yang dahulunya menerima bantuan sosial,” tutur Syahid. Dalam hal ini, Polines bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) guna memberdayakan KPM yang telah ada. Selain itu, kegiatan ini dilakukan untuk menyambut program Kampus Merdeka yang baru digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Berbagai persiapan pun telah dilakukan oleh panitia guna menunjang kelancaran program KKN Tematik ini, seperti Training of Traine kepada mitra kunci dan dosen pendamping. Sebelumnya juga telah diadakan survei dan workshop yang dilaksanakan pada akhir Oktober serta pendampingan secara daring pada bulan September. “Pendampingan dilaksanakan secara online selama 3 kali pada bulan September dan terjun langsung ke lapangan selama 3-4 minggu pada akhir November hingga akhir Desember,” ungkap Syahid.

Meski pelaksanaaan KKN Tematik ini dilaksanakan dalam keadaan pandemi, bukan menjadi penghalang untuk bekerja secara maksimal. Eva salah satu Dosen Pembimbing KKN Tematik ini menuturkan jika pandemi tidak menyulitkan persiapan dan pelaksanaannya. “Menyulitkan sih tidak, hanya saja kita harus menjaga dalam hal komunikasi dan interaksi, sehingga harus benar-benar mengatur frekuensi pertemuan dan jarak,” tuturnya.

Berbeda dengan Rafli Asanegara, peserta KKN dari Jurusan Akuntansi yang mengatakan bahwa pelaksanaan KKN Tematik saat pandemi ini menjadi salah satu kendala tersendiri. “Teman-teman masih takut untuk menginap karena pandemi ini, padahal kami diberi kesempatan menginap di hari Sabtu dan Minggu,” tutur Rafli.

Kendati demikian, banyak pihak yang berharap agar pada tahun berikutnya KKN Tematik tetap berlanjut. “Kegiatan ini sangat positif khususnya dalam mengembangkan kepekaan sosial mahasiswa dan mengasah kemampuan komunikasi serta pola pikir kritis dalam menghadapi permasalahan di masyarakat,” tambah Eva. Begitupun dengan Adelia Nurhikmah, salah satu peserta KKN dari Jurusan Akuntasi juga mengungkapkan hal yang sama. Pasalnya, banyak manfaat yang ia dapat dari pelaksanaan KKN Tematik 2020. “Saya merasakan manfaat untuk menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan hal utama yang saya pelajari, yaitu kesederhanaan dan keikhlasan dalam memberikan manfaat kepada sesama,” pungkas Adel.

(Anda dan Reski)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai