Capital Market Community Adakan SPM Akbar, Peserta Melebihi Kuota
Polines, Dimensi (24/11)- Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) atau yang lebih dikenal dengan Capital Market Community (CMC) untuk pertama kalinya selenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) Akbar Polines pada Sabtu (23/11) di Gedung Magister Terapan, UPT PP Ruang 3-4 dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Salah satu program kerja dari Divisi Investment Education (IE) ini bertujuan untuk mengedukasi seluruh lapisan mahasiswa tentang dasar ilmu berinvestasi. Dikatakan SPM Akbar karena kuota yang dibuka mencapai 100 orang untuk seluruh jurusan di Polines.
Acara ini mendatangkan dua pembicara, diantaranya Nico Pracahya sebagai Trainer Phintraco Sekuritas (Phintas) dan Akhmad Nuranyanto sebagai Trainer IDX KP Semarang. SPM Akbar ini juga terdiri dari serangkaian kegiatan untuk open account (OA), nantinya peserta mengikuti prosedur yang ada mulai dari pengisian formulir data diri dan rekening dana nasabah. Saldo awal minimum sebagai persyaratan membuka akun sebesar Rp100.000. Namun, untuk OA ini tidak diwajibkan kepada seluruh peserta, hanya opsi saja bagi mereka.
Dewi Bella selaku Ketua Pelaksana menjelaskan jika SPM Akbar ini awalnya hanya ditujukan untuk mahasiswa Jurusan Akuntansi khususnya prodi Analis Keuangan dan Keuangan Perbankan dari tingkat satu hingga akhir. Hal ini karena nantinya mahasiswa dari kedua prodi tersebut diwajibkan untuk memiliki sertifikat Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Namun, Direktur CMC, Naufal Hartawan Syarof menerangkan bahwa CMC berada di bawah naungan IDX dan target pasar calon investor tidak hanya bagi prodi Analis Keuangan tetapi semua masyarakat. Hal itulah yang mendasari dibukanya SPM Akbar seluruh mahasiswa di Polines, “Karena kita di Polines, jadi lingkupnya untuk seluruh mahasiswa Polines, kalau bisa juga masyarakat luar,” tutur Naufal.
Tak hanya itu, peserta yang mendaftar SPM Akbar tahun ini melebihi kuota yang disediakan. Bella menambahkan jika minat mahasiswa dengan investasi makin tinggi. Sehingga apabila dibuka kuota hingga 100 orang saja, dinilai masih belum cukup. “Kami sempat menolak peserta untuk SPM karena memang kuota sudah terpenuhi,” ujar Bella. Selain itu, dari Phintas dan IDX selaku pemateri hanya memperbolehkan maksimal sebanyak 100 peserta. Diakui jika lebih dari 100 bukan lagi dinamakan sekolah tetapi lebih pada skala untuk kegiatan seminar. Namun, bagi peserta yang tidak dapat berpartisipasi dalam SPM, mereka masih diberikan kesempatan untuk melakukan open account (OA).
Acara yang berperan sebagai fasilitator kepada mahasiswa dalam bidang investasi ini juga menaruh antusiasme bagi peserta. Salah satunya, Josse Syahron Anhar dari Jurusan Teknik Elektro yang menuturkan jika ia memang sudah tertarik dengan saham sejak duduk di bangku SMA. Namun, karena tidak ada yang memfasilitasi jadi tidak dilanjutkan. Tak hanya itu, ia juga memberikan penilaian bahwa acara SPM ini sangat bermanfaat dan harapannya ilmu yang didapat bisa diimpelementasikan. “Saya rasa acara ini cukup berkesan dan berguna bagi investor muda, serta bisa kita terapkan dalam berinvestasi dengan baik,” pungkas Josse.
Naufal mengharapkan dengan diadakannya SPM Akbar ini, masyarakat tidak lagi mengartikan jika pasar modal tidak relevan di era saat ini, juga dapat mengubah pola pikir kaum milenial serta ilmu invetasi dapat diterapkan di dunia kerja nantinya. “Harapannya agar lebih mengedukasi peserta tentang pasar modal itu sendiri, dan mengubah mindset mereka tentang pasar modal yang masih dianggap haram dan kuno,” jelas Naufal. (Wahyu)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam