Adanya Kesalahan Sistem, Pengumuman Penerima PPA Akan Direvisi
Polines, DIMENSI (4/9) – Nama-nama penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) tahun 2019 telah diumumkan. Namun ternyata, terdapat adanya kesalahan sistem yang menjadikan rancunya pengumuman mahasiswa yang lolos dan menjadi penerimaan PPA pada Agustus lalu. PPA yang diperuntukkan bagi mahasiswa mulai tingkat dua pada tahun akademik (TA) 2018/2019, justru dalam pengumumannya, mahasiswa tingkat satu diloloskan dalam nama-nama penerima beasiswa PPA.
Dalam lampiran pengumuman mengenai persyaratan beasiswa PPA, tertulis bahwa peraturan dan persyaratan pengajuan PPA pada point pertama hanya ditujukan untuk mahasiswa aktif tingkat II, III, dan IV pada semester genap TA 2018/2019. Sejalan dengan itu, point keempat pun menegaskan kembali pernyataan point pertama bahwa dibutuhkan adanya Kartu Hasil Studi (KHS) semester gasal TA 2018/2019 yang telah ditanda tangani oleh ketua jurusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.0. Namun, hal ini tidak padu dengan hasil pengumuman kelolosan beasiswa PPA tahun 2019 dimana tercantum beberapa nama mahasiswa tingkat I (mahasiswa angkatan 2018).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur III bidang kemahasiswaan, Adhy Purnomo menegaskan bahwa IPK itu didapatkan setelah menempuh 2 semester, jadi dapat disimpulkan untuk pengajuan beasiswa PPA minimal adalah mahasiswa tingkat dua TA 2018/2019. Begitu pula Arifin, selaku staff bidang kemahasiwaan, menyatakan bahwa pengajuan beasiswa PPA hanya diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat dua (angkatan 2017) dan seterusnya pada TA 2018/2019. Arifin menambahkan, bahwa bagi tingkat satu yang telah tercantum namanya pada laman pengumuman kelolosan, akan diadakan revisi lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Ketidaksinkronan terkait persyaratan PPA dengan nama-nama yang telah diloloskan untuk mendapatkan beasiswa PPA, didasari adanya kesalahan sistem yang dirancang sendiri oleh bagian Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT-TIK) Polines yang masih dalam kategori pengembangan lebih lanjut. “Sistemnya ini juga mau dikembangkan lagi oleh bagian PTIK, karena mereka yang mengurusi masalah tersebut dan kita hanya sebagai penggunanya saja,” ungkap Arifin. Kesalahan sistem yang dimaksud di sini adalah kesalahan pada saat pemeringkatan dalam proses penyeleksian beasiswa PPA yang tidak bisa mendeteksi calon penerima adalah mahasiswa tingkat I maupun tingkat II hingga tingkat IV. “Ketika penskoran, kita tidak bisa melihat nomor induk mahasiswa (NIM)-nya, tetapi hanya berdasarkan nilainya saja. Setelah di ranking baru tahu jika ada tingkat I yang berhasil lolos, walaupun sudah terlanjur diumumkan, nanti tetap diadakan revisi lagi,” tambah Arifin.
Meskipun demikian, beberapa mahasiswa tingkat satu yang dinyatakan lolos beasiswa PPA, mengungkapkan kekecewaannya terhadap adanya kesalahan tersebut. “Sudah pengumuman lolos, sampai ngumpulin buku rekening juga kok tidak jadi. Bagaimanapun kita juga sudah memberi kabar ke orang tua, kalau keadaannya seperti ini malah membuat orang tua sedih, “ ungkap Dianita Irvani, penerima beasiswa tingkat satu, atau mahasiswa angkatan 2018.
Menanggapi hal tersebut, Adhy Purnomo mengatakan bahwa nantinya tingkat I yang kini tidak mendapatkan beasiswa PPA kemungkinan akan mendapatkan beasiswa PPA pada tahun berikutnya. “Dalam hal ini karena telah menjalani seleksi, maka nanti akan diberikan beasiswa pada tahun depan di seleksi berikutnya. Tentunya dengan memperhatikan prestasinya dalam akademik pada semester III juga,” jelasnya.
Beberapa mahasiswa tingkat I yang lolos beasiswa PPA berharap bahwa nanti ke depannya institusi dapat lebih baik lagi dalam menjalin komunikasi agar tidak terjadi adanya kerancuan seperti ini. Terlebih lagi perlu adanya cross check ulang agar tidak ada kejadian yang sama pada tahun berikutnya.
Mengenai lembar persyaratan beasiswa PPA dapat diunduh di sini: PENGUMUMAN_PPA2019
(Desy, Manda)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam