Presma Baru Terpilih: Penuh Aksi dalam Inovasi

Agus Fauzan Dewantoro, Presiden Mahasiswa terpilih periode 2019/2020. Dok. Pribadi

Dengan capaian jumlah suara sebanyak 1858, pasangan Agus Fauzan Dewantoro dan Adam Herlangga tercatat sebagai peroleh suara tertinggi pada perhitungan sementara di Pemira tahun ini. Agus Fauzan Dewantoro, atau kerap disapa Fauzan adalah mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang (Polines), yang tahun lalu berhasil menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Elektro (HME). Dengan mengusung visinya yaitu mewujudkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang penuh aksi dalam membangun inovasi, menjadikannya  positif sebagai calon pasangan yang menduduki kursi Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) 2019/2020.

Ucapan syukur alhamdulillah diutarakan Fauzan setelah menerima kabar perhitungan suara, tidak hanya syukur, dia juga menambahkan wainnalillah sebagai pelengkapnya. “Wainnalillah juga, karena ini adalah amanah yang besar,” ucap Fauzan. Seiring amanah yang besar, tantangan yang dihadapi juga tidak kalah menantang, sekaligus catatan pekerjaan pun siap menanti. Selain itu,  perasaan bangga senantiasa mengiringi pribadinya sebagai hasil dari rasa yang tidak diduga atas pencapaiannya selama ini.

Kebanggaan tersendiri baginya, karena ini tidak semata-mata dicapai tanpa persiapan. Sudah sedari lalu, persiapan akan gambaran kedepannya dari BEM telah dirancangnya. Mulai dari kepengurusan fungsionaris yang bakal dibentuk dan kemudian memilih pilar paling utama yaitu menteri sampai jajarannya. Selain rancangan awal kepengurusan fungsionaris, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) yang perlu diubah dari tahun sebelumnya adalah mengenai bagaimana cara agar lebih  aktif di internal dan juga eksternalnya. Tidak hanya itu, bagian krusial BEM yang banyak diubah dari tahun sebelumnya itu merujuk pada koneksi internalnya yang masih kurang. Dengan begitu, program kerja yang dilakukan menjadi kurang optimal. “Saya tidak tahu untuk internalnya masih kurang, mungkin Presma dan Wapresma yang kurang tegas,” tambah Fauzan.

Mengenai kepengurusan fungsionaris yang bakal dibentuk, Fauzan menitikberatkan pada pilar terpentingnya yaitu menteri. “Menteri yang kita harapkan bukan dari latar belakang siapanya, melainkan dari sumber daya yang berkompeten atau tidak,” tegas Fauzan. Sebelumnya, pandangan mengenai siapa saja yang bakal masuk struktur sudah dipikirkannya, ditambah lagi saat Open Recruitment BEM nantinya yang bakal jadi penentu. Fauzan juga menambahkan jika hanya orang yang punya dedikasi lebih, punya komitmen untuk berkontribusi, dan yang lebih penting dia mau belajar.

Fauzan menuturkan bahwa, agenda terdekatnya adalah silaturrahmi. Dengan mengutamakan pada ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa), dan sekaligus kepada kepengurusan BEM tahun lalu. Tujuan terpentingnya adalah menyatukan dan ingin melihat pandangan-pandangan  terutama dari internal KBM tentang Ormawa. Untuk lebih lanjutnya bakal ada  rencana ke organisasi-organisasi eksternal yang telah mendukung KBM Polines. “Silaturrahmi ke eksternal bakal dilakukan, seperti ke Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia (FKMPI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan lainnya. Selain itu ke organisasi daerah juga, tujuannya juga masih sama, yaitu ingin mengetahui pandangan mereka dan tanggapannya juga mengenai KBM Polines,” ungkap Fauzan.

Kelanjutan dari agenda yang direncanakan itu, mengenai inovasi yang bakal dibuat masih segera dibahas. Inovasi ini setidaknya bakal di pertimbangkan dengan berkoordinasi bersama kepengurusan fungsional lainnya. Fauzan menambahkan bahwa inovasi ini butuh banyak pendapat sekaligus pandangan dari beberapa segi.

(Manda)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Abdul berkata:

    Semoga kedepannya BEM bisa lebih “visible” dari yg sebelumnya.. lol ✌

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *