Berakhirnya Masa Reses II BPM, Sudahkah Aspirasi Terealisasi?

BPM melakukan kunjungan di Organisasi Wahana Pecinta Lingkungan Hidup (Wapalhi), dalam rangka melaksanakan masa reses II. Dok. Pribadi

Polines, DIMENSI (21/05) –  Masa reses Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) merupakan implementasi dari salah satu tugas BPM Polines, yaitu menjaring serta menampung aspirasi mahasiswa maupun ormawa. Masa reses dicetuskan pada pertengahan periode kepengurusan BPM Periode 2017/2018 dan merupakan peralihan dari ‘Audensi Akbar’ yang dilaksanakan pada periode sebelumnya. Setelah melaksanakan masa reses I pada bulan November lalu, BPM kembali melaksanakan masa reses II yang berjalan mulai Selasa (15/05) sampai Senin (21/05). Sebagaimana disampaikan oleh Eko Mulyono selaku Ketua BPM Periode 2017/2018, bahwa banyak aspirasi dari mahasiswa tetapi advokasinya tidak semua dapat direalisasikan.

“Misalnya aspirasi untuk institusi mengenai kurangnya sarana prasarana akademik. Hal ini tidak serta merta bisa langsung diwujudkan sebab anggaran tahun berjalan disetujuinya tahun lalu. Sehingga tidak mungkin bisa langsung terealisasi. Selain itu, dari setiap aspirasi juga memiliki tujuan yang berbeda. Dari segi pihak yang dituju pun belum tentu mampu melaksanakan aspirasi yang dimaksud,” ujar Eko Mulyono.

Hingga masa reses yang telah berjalan dua kali, dari mahasiswa umum ada yang belum begitu paham mengenai masa reses BPM tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Sofiatul Risqi mahasiswa Jurusan Akuntansi, dia menyampaikan bahwa efek dari masa reses belum begitu terasa bagi mahasiswa umum. Ia juga berpendapat bahwa mahasiswa umum banyak yang tidak terlalu peduli mengenai fungsi dari BPM, sehingga hanya beberapa saja yang mengetahui mengenai masa reses BPM. “Hanya segelintir orang yang tahu masa reses BPM. Tapi kalau untuk ormawa mungkin sudah tahu. Efeknya untuk mahasiswa umum mungkin sudah ada tapi tidak terasa di mahasiswa umum. Efek yang sudah terasa untuk mahasiswa umum seperti PPA dan mungkin fasilitas di kelas,” ungkap Sofi.

Dalam pelaksanaannya tidak ada yang berbeda antara masa reses I dan masa reses II. Eko juga menyampaikan bahwa inti dari masa reses I dan II itu sama, hanya waktu pelaksanaanya yang berbeda. BPM pun memang telah merencanakan dua kali masa reses, yaitu di semester pertama dan semester kedua kepengurusan.

Menurut pandangan salah satu UKM yang telah dikunjungi oleh BPM, menanggapi positif usaha BPM dalam menjaring aspirasi. “Menurut saya malah bagus, karena dari BPM ada upaya untuk terjun ke lapangan serta menanyakan secara langsung. Jadi BPM lebih tahu kondisi di lapangan,” ujar Fikri selaku Komandan Korps Sukarela (KSR) Polines.  Hal ini sejalan dengan pendapat Arif, selaku Kepala Divisi Badan Perwakilan Kelas Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) yang juga menilai positif Masa Reses II. Namun Arif berharap apa yang disampaikan oleh mahasiswa bisa tersalurkan dengan baik dan bisa disampaikan kepada kepala jurusan maupun institusi. Sehingga tidak hanya menjadi ceremonial kegiatan BPM tetapi juga ada tindak lanjutnya.

(Saputri dan Hani)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *