WaRNA Hari Pertama: Kendala Persiapan hingga Kritik Peserta Selama Pelaksanaan Acara

Polines, Dimensi (22/08) – Wawasan Almamater dan Orientasi Akademik (WaRNA) Politeknik Negeri Semarang (Polines) tahun 2023 hari pertama usai digelar pada Selasa (22/08) kemarin. Dimulai sejak pukul 05.30 WIB dan bertempat di Lapangan Hijau serta Gedung Kuliah Terpadu Polines. Serangkaian acara WaRNA diisi dengan pembukaan yang dihadiri oleh jajaran Senat Polines, Orasi Presiden Mahasiswa, dan penyampaian beberapa materi. Tak hanya itu, WaRNA yang mengusung tema “Mengangkasa, Bercahaya Bersama untuk Membangun Generasi yang Unggul, Inovatif, dan Progresif” ini diikuti oleh sekitar 2762 mahasiswa baru. Kendati demikian, dengan banyaknya jumlah peserta maupun adanya berbagai rangkaian acara, pelaksanaan WaRNA hari pertama ini sempat menghadapi kendala serta kritikan selama persiapan dan pelaksanaannya.

Ilham Sayekti selaku Person In Charge (PIC) WaRNA mengungkapkan kendala yang sempat dihadapi yaitu terkait pencairan dana yang diajukan. “Kendalanya dana belum cair sampai mendekati hari H dan proposal terlambat karena saya sibuk mengurus akreditasi program studi,” ungkapnya. Tidak sampai disitu, Ilham menjelaskan pula bahwa anggaran dana dari pusat institusi sebesar 100 juta. “Dana tersebut dibagi menjadi 2 akun yang terdiri dari satu akun senilai 80 juta untuk belanja barang, sewa barang, dan operasional, sisanya senilai 20 juta untuk penghonoran,” jelasnya.

Sementara itu, Reiner Bayu selaku Ketua Pelaksana WaRNA 2023 menuturkan bahwa sempat merasa kesal terkait keterlambatan pencairan dana tersebut. “Sempat kesal karena dari internal panitia sudah merencanakannya, namun dana cair bertahap dan terlambat akibat waktunya dekat dengan hari pelaksanaan WaRNA,” tutur Reiner. Selaras dengan Reiner, Elvira Dwi selaku Bendahara WaRNA menyampaikan dari panitia sempat menalangi kekurangan dana selama persiapan sekitar lima juta dan tidak ingin menalangi lagi. “Dari Ketua Pelaksana serta Wakil Ketua Pelaksana tidak ingin ada panitia yang menalangi lagi,” ujarnya.

Terkait pengalokasian dana WaRNA yang diperoleh panitia, Reiner mengungkapkan bahwa dana digunakan untuk penyewaan pendingin ruangan atau blower, dana bangga Polines, sound system, dan konsumsi. “Pengalokasian dana sementara tenda dapat dari pihak institusi,” ungkapnya. Sejalan dengan Reiner, Ilham menyampaikan bahwa alokasi dana terbesar ada pada konsumsi. “Konsumsi panitia menjadi alokasi terbesar dengan pertimbangan panitia bekerja seharian dan tidak mungkin dibiarkan kelaparan,” sampainya.

Tak sampai disitu, selama pelaksanaan kegiatan WaRNA hari pertama pun turut mendapat kritik dari peserta. Salah satunya, Mukhamad Ulinuha seorang mahasiswa baru jurusan Teknik Mesin yang menyampaikan bahkan fasilitas yang diberikan masih terbilang kurang memadai. “Fasilitas berupa tempat sholat masih kurang serta tenda nya kurang menyeluruh,” sampainya. Di akhir, ia mengungkapkan harapannya untuk WaRNA tahun depan. “Semoga fasilitasnya lebih memadai dan lebih tertata lagi,” pungkasnya.

(Salwa)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *