Perubahan Jadwal Ujian SBMPN Akibatkan Pengalihan Jadwal Perkuliahan di Polines

Polines, Dimensi (11/06) – Pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang semula dijadwalkan pada Sabtu (12/06) diputuskan ditunda menjadi Selasa (15/06). Perubahan jadwal pelaksanaan ujian ini didasarkan pada kesepakatan dalam Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia, bahwasanya pelaksanaan ujian SBMPN dilaksanakan secara daring pada Sabtu-Senin (12-14/06) dan secara luring pada Selasa (15/06) mendatang. Kendati demikian, keputusan perubahan jadwal ujian tersebut mengakibatkan kegiatan perkuliahan di Polines pada Selasa (15/06), menjadi dialihkan pada Sabtu (19/06), dengan dikeluarkannya Surat Edaran No: 3167/PL4.6.1/PK/2021 tentang Pelaksanaan Ujian SBMPN.

Endro Warsito selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik menjelaskan bahwa pengalihan jadwal tersebut ditujukan untuk mengurangi adanya kerumunan di lingkungan kampus. “Jika tetap diadakan kuliah luring, akan terjadi kepadatan dan kerumunan di pintu masuk, karena hanya satu pintu yang dibuka,” jelas Endro. Tak hanya itu, ia menambahkan pengalihan jadwal tersebut juga ditujukan untuk perkuliahan daring, karena dikhawatirkan dosen yang mengajar saat jam kuliah menjadi pengawas ujian. “Menjadi masalah untuk perkuliahan daring apabila terdapat dosen yang menjadi pengawas ujian, sehingga dikhawatirkan tidak fokus jika terdapat jam kuliah,” imbuh Endro.

Menanggapi kebijakan pengalihan jadwal perkuliahan ini, Hanif Hidayat selaku mahasiswa Jurusan Teknik Elektro mendukung kebijakan yang diambil oleh institusi. “Saya setuju dengan langkah yang diambil oleh institusi, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi. Jika mahasiswa tetap masuk kuliah, maka akan menimbulkan kerumunan,” ujar Hanif.

Lebih lanjut mengenai jadwal pelaksanaan SBMPN, Herry Ludiro, Ketua Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Polines menerangkan bahwasanya pemilihan pelaksanaan ujian luring di akhir jadwal dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran soal. “Untuk soal daring sistemnya acak, tiap calon peserta tes tidak sama urutan soalnya, selain itu soal tidak bisa disalin. Sehingga lebih baik daring dulu, karena jika ujian luring diadakan di awal, kemungkinan soal bocor lebih besar,” jelasnya.

Disisi lain, Tito Fauzan, salah satu peserta pendaftar SBMPN asal Semarang mengaku dirinya tetap mempersiapkan diri dengan maksimal walaupun jadwal SBMPN ditunda. “Persiapan ujian saya sudah mencapai 90%, jadwal yang ditunda justru membuat saya semakin siap dalam menghadapi ujian SBMPN,” ujar Tito.

Terlepas dari itu, Herry berharap adanya kesepakatan pelaksanaan SBMPN dalam dua sistem ini dapat mencegah adanya kasus baru Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). “Diharapkan melalui dua cara ini, dapat meminimalisir kerumunan sehingga tidak menciptakan kasus baru,” pungkas Herry.

(Tania dan Candra)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai