Satukan Misi Wujudkan Pemira Dengan Kolaborasi
Masa pandemi Covid-19 tidak menghalangi euforia pesta demokrasi Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang tinggal menghitung hari. Setelah sempat tertunda beberapa waktu lalu, kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Dengan beberapa terobosan baru yang mempertimbangkan kondisi saat ini, maka Pemira 2020 akan dilakukan secara daring dengan dibarengi adanya kolaborasi antara Komisi Pemilihan Raya (KPR) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Ahmad Afif selaku Ketua KPR bahwa memang benar adanya kerja sama yang dilakukan dalam Pemira tahun ini. “Kita akan melaksanakan Pemira secara kolaborasi dimana kami akan bekerjasama dengan HMJ karena beberapa alasan,” papar Afif. Pernyataan itu juga diperkuat oleh Satria Wisnu, Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) yang menyatakan bahwa antara pihak KPR dengan HMJ sudah melakukan perbincangan sebelumnya guna membahas kolaborasi dalam pemilihan serentak.
Pencetusan kolaborasi dalam Pemira berawal dari adanya masukan dan inisiatif beberapa mahasiswa Polines yang juga merupakan anggota KPR dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa), sehingga pada akhirnya menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan Pemira. Afif mengatakan bahwa alasan panitia KPR menyetujuinya yaitu karena dengan adanya kolaborasi kemungkinan besar program dapat berjalan lebih baik. “Kami memutuskan untuk menyetujui karena jika kita bekerja sebagai tim dalam konteks kolaborasi, program yang kami adakan bisa berjalan dengan lancar, baik serta lebih ringan,” ungkap Afif. Hal ini didukung oleh pernyataan Audi Zacki Syihab selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HiMA) yang mengatakan bahwa tujuan dan objek dalam setiap pemilihan sebenarnya sama, sehingga dilakukan kolaborasi untuk mempermudah pemilihan dan menghemat biaya.
Dalam pelaksanakan Pemira kolaborasi, KPR membentuk suatu kepanitiaan yang disebut Panitia Pemilu Serentak. Panitia ini beranggotakan dari 4 HMJ, kecuali Teknik Sipil. Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) sendiri telah melaksanakan pemilihan Ketua Himpunan (Kahim) sebelum adanya pandemi Covid-19. “Kita bergerak sesuai dengan rencana kerja himpunan. Jadwal pemilihan dari Jurusan Teknik Sipil terlaksana sebelum adanya pandemi Covid-19, jadi kami masih bisa melakukan pemilihan ketua himpunan secara langsung. Kami bersyukur masih sempat melaksanakan pemilihan kahim sebelum adanya pandemi, ” ujar Naufal Arif, Ketua HMS periode 2019/2020. Meskipun begitu, pihak HMS akan ikut terlibat dalam pemilihan yang dilakukan serentak oleh KPR dan HMJ lainnya. “Kami tetap membantu KPR dan HMJ lain yang akan melaksanakan pemilihan, tetapi terbatas hanya dalam media publikasi dan sumbangsih saran karena dalam pemilihan terdapat masing-masing kepentingan di luar kepentingan HMS,” tambah Naufal.
Persiapan Pemira sampai saat ini sudah mencapai 80%. “Persiapan sudah mencapai 80% namun dari panitia masih ada pembahasan berkelanjutan untuk memantapkan waktu serta teknis pelaksanaannya,” jelas Afif. Begitupun mengenai sistem pemilihan nantinya akan menggunakan web yang dibuat oleh Polytechnic Computer Club (PCC). Web tersebut berupa login yang di dalamnya berisi username, password, dan pilihan calon. Selain itu, sistematika pelaksanaan akan ada pembagian jadwal dari masing-masing jurusan, agar tidak terjadi eror.
Menanggapi hal tersebut, Pujiastuti salah satu mahasiswa Jurusan Akuntasi mengatakan bahwa ia setuju dengan pemilihan serentak secara daring ini. “Saya setuju dengan pemilihan secara daring karena kondisi sedang pandemi, tetapi diperlukan sosialisasi yang jelas terkait sistem yang akan digunakan agar pemilih tidak bingung dan tidak tertinggal informasi,” ujar Puji.
Pemilihan yang dilakukan secara daring memungkinkan terjadinya kendala yang akan dialami ketika pemilihan berlangsung. “Guna mengantisipasi terjadinya masalah, panitia menambahkan sesi dan menyediakan kontak service untuk mahasiswa yang terkendala sinyal,” tutur Erwin Rizki selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis (HMAB). Selain itu, Erwin juga memaparkan bahwa perhitungan suara, panitia menggunakan quick count dengan basis komputer.
(M. Rezki Efendi dan Suzan)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam