Hari Tambahan Pemira, Berikan Kesempatan Bagi Mahasiswa yang Terkendala
Polines, Dimensi (29/07) – Pemilihan Raya (Pemira) Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang telah dilaksanakan selama lima hari berturut-turut, tidak sepenuhnya berjalan lancar. Akses internet yang kurang memadai menjadi kendala dalam pemilihan di hari yang telah ditentukan. Masalah itu dirasakan oleh beberapa mahasiswa di semua jurusan. Namun, hal tersebut telah diantisipasi oleh panitia Pemira dengan menerapkan kebijakan yaitu menyediakan hari tambahan pemilihan bagi mahasiswa yang sebelumnya terkendala menggunakan hak pilihnya.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Irhamul Umam selaku Koordinator Server Pemira. Ia memaparkan bahwa panitia Pemira menyiapkan satu hari guna memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang terkendala dengan akses internet pada saat pemilihan dijadwal yang asli. “Sebelumnya sudah didiskusikan dan disepakati bersama untuk memberikan hari tambahan kepada pemilih yang tidak dapat menyalurkan suaranya sesuai jadwal jurusan,” tuturnya.
Setiap jurusan terdapat cukup banyak mahasiswa yang mengalami hambatan. Hal tersebut, seperti yang telah diungkapkan Nani Yulianti selaku Panitia Pelaksana Pemira (P3) bahwa masing-masing jurusan terdapat 100 sampai 200 mahasiswa yang terkendala. Maka dari itu, pelaksanaan hari tambahan dimulai pukul 07.00 sampai pukul 16.30 WIB dengan total keseluruhan diperlukan 10 jam dalam pelaksanaannya. “Teknik Mesin terdapat 265 mahasiswa dengan disediakan waktu 2,5 jam, kemudian Elektro terdapat 212 mahasiswa dengan waktu 2,5 jam, Administrasi Bisnis terdapat 120 mahasiswa dengan waktu 1,5 jam, Sipil terdapat 132 mahasiswa dengan waktu 1,5 jam dan Akuntansi terdapat 160 mahasiswa dengan waktu 1,5 jam,” jelas Nani.
Teknis pelaksanaan dan pengawasan hari tambahan masih sama seperti pemilihan sebelumnya. Namun, pihak panitia Pemira tidak terlalu memaksakan mahasiswa untuk memberikan hak suaranya apabila ada hambatan pada saat hari tambahan. “Panitia hanya mengusahakan dengan meminimalisir kendala pada sistemnya, panitia tidak bisa memaksa apabila terdapat kendala di luar kendali kami, sehingga tidak akan ada hari tambahan lagi selain hari ini,” jelas Umam.
Di sisi lain, adanya penambahan hari menimbulkan berbagai respons dari beberapa mahasiswa. Ada mahasiswa yang mendukung ada juga mahasiswa yang kurang setuju akan kebijakan tersebut. Erwin Rizky, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis 2019/2020, sempat kurang setuju mengenai adanya hari tambahan. “Sebenarnya saya kurang setuju mengenai penambahan ini, karena justru seakan-akan menunda sebuah aturan dan kendor dalam pelaksanaannya,” ungkap Erwin. Namun berbeda dengan Salimah Alfi Almany, mahasiswa Jurusan Akuntansi, ia mengaku mendukung adanya penambahan hari, karena ia menilai bahwa panitia masih memperdulikan hak suara pemilih. “Bagus, karena ini kan pertama kali terus ada tambahan, saya mendukung karena artinya panitia masih peduli dengan mahasiswa yang belum memilih,” tuturnya.
Tanggapan serupa juga diungkapkan oleh Farah Zahara salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, ia mengungkapkan sangat mendukung dan antusias mengenai adanya penambahan hari. Ia juga berharap bahwa hal ini memberikan kesadaran bagi mahasiswa tentang pentingnya memilih. “Semoga semakin menjamin hak pilih dari seorang mahasiswa dan memberikan kesadaran bahwa memilih Presiden Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa dan anggota Badan Perwakilan Mahasiwa itu penting,” pungkas Farah.
(Suzanah)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam