Mundurnya Jadwal LDK, Terjadi Beberapa Kendala

 

Upacara Penutupan Acara Latihan Kedisplinan Mahasiswa tahun 2019. Dok. Hasan

Polines, DIMENSI (26/08) – Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) merupakan kegiatan tahunan yang wajib diikuti oleh Mahasiswa Baru (Maba) dalam serangkaian agenda penerimaan Mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang (Polines). LDK tahun ini dilakukan di Rindam IV Diponegoro tepatnya di Dodik Bela Negara, yang dilaksanakan selama 3-4 hari.

Materi yang diberikan pada kegiatan LDK tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu terdapat tambahan materi, antara lain mengenai penanggulangan bencana alam, pengamanan diri, dan materi mengenai pengenalan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Kita menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, saat ini rentan ada gunung merapi di sekitar sini, maka otomatis perlu ada tambahan,” ungkap Tentrem Raharjo selaku Komandan Dodik Bela Negara.

Selain adanya perbedaan materi dengan tahun lalu, jumlah hari untuk pelaksanaan setiap gelombang pada tahun ini pun berbeda. Gelombang pertama dilaksanakan selama 3 hari, sedang untuk gelombang kedua dan ketiga dilaksanakan selama 4 hari. Menurut Ahmad Supriyadi selaku Person In Charge (PIC) LDK bahwa perbedaan hari dalam pelaksanaan LDK sendiri disebabkan karena terjadi kesulitan dukungan transportasi karena hampir seluruh angkutan yang dimiliki oleh pihak kodam digunakan untuk operasi kegiatan 17 Agustus. Perubahan yang terjadi pada jadwal LDK dilakukan atas koordinasi antara Polines, Kodam, dan juga Rindam. Yang mulanya awal LDK untuk gelombang pertama akan dilaksanakan pada (17/08) diundur menjadi (18/08). Guna menghindari kendala yang sama di tahun berikutnya, Ahmad Supriyadi menyampaikan bahwa pelaksanakan LDK selanjutnya akan menghindari tanggal 17 Agustus. “Mungkin untuk tahun-tahun yang akan datang, pelaksanaan LDK khususnya untuk schedule akan kita rencanakan lebih matang, dan menghindari tanggal 17 Agustus,” jelasnya.

Meskipun terdapat perbedaan hari dalam pelaksanaan LDK, hal tersebut tidak mengurangi serangkaian agenda yang sudah dijadwalkan, seluruh mahasiswa baru tetap mendapatkan materi sesuai dengan apa yang telah menjadi standar pelatihan oleh Rindam. Hanya saja waktu yang seharusnya dilaksanakan 4 hari dipersingkat menjadi 3 hari dan mengurangi waktu istirahat Maba. “Untuk mahasiswanya sendiri gelombang satu itu untuk tingkat kelelahannya itu lebih lelah. Karena materi yang seharusnya untuk 4 hari itu diganti 3 hari. Jadi waktu istirahatnya itu jadi semakin terpotong,” ungkap Nadia Novita selaku Danton Gelombang 3.

Selain perbedaan materi dengan tahun lalu, kemudian perbedaan jumlah hari untuk pelaksanaan setiap gelombang, jumlah kuota mahasiswa tahun 2019 juga. Meski penambahan jumlah kuota mahasiswa baru menimbulkan masalah, akan tetapi bukan merupakan masalah serius. Kendala yang terjadi yaitu berkaitan dengan kondisi mahasiswa sendiri, sehingga tidak bisa mengikuti secara secara maksimal. Tentrem Raharjo dalam penjelasannya menyampaikan bahwa rindam juga tidak memaksa bagi mahasiswa yang kurang sehat untuk tetap mengikuti kegiatan yang ada. Meskipun terdapat keterbatasan dari Dodik Bela Negara, akan tetapi untuk tempat tidur sudah diupayakan sehingga dapat memuat sejumlah kurang lebih 630 orang setiap gelombangnya.
Wibisono Surya Aji (Administrasi Bisnis- Manajemen Pemasaran) dan rekannya Satrio Fajar Dewantara (Teknik Sipil-Perawatan dan Perbaikan Gedung) selaku peserta LDK, menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta yang telah mengikuti LDK, yaitu agar semoga kedepannya kedisiplinan bertambah, tetap menjaga kesolidan antar angkatan, tidak sombong, dan kesadaran diri mulai tumbuh.
(Berliana)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *