Mengkaji Rencana Pilkahim Serentak dengan Pansus
Polines, DIMENSI (28/05) – Ditetapkannya rekomendasi Produk Legislasi Kampus oleh forum Kongres Mahasiswa (KM), maka berakhir sudah KM 2018. Kongres mahasiswa 2018 berakhir pada hari Minggu (27/05) sekitar pukul 20.30 WIB. Terdapat beberapa hal yang dibahas dalam KM 2018, salah satunya mengenai rencanan Pemilihan Ketua Himpunan (Pilkahim) serentak di semua jurusan. Dalam pembahasan di forum KM 2018 Pilkahim serentak belum dapat disetujui, namun pembentukan Panitia Khusus (Pansus) mendapat kata sepakat dari forum.
Berikut adalah beberapa hal yang dibahas dalam Kongres Mahasiswa 2018 pada Minggu (27/5):
- Pemilihan Presidium tetap
- Membahas dan menetapkan Garis Besar Haluan Kegiatan (GBHK)
- Rekomendasi kerja Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma)
- Laporan Komisi Pemilihan Raya (KPR) mengenai Pemilihan Raya (Pemira) 2018 dan rencana Pemira 2019
- Pembahasan dan penetapan Produk Legislasi Kampus
- Rencana Pemilihan Ketua Himpunan Serentak.
Mengenai Pilkahim serentak, awal mulanya hanya obrolan di tahun 2016 yang dilakukan antar bidang PSDM di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Dari obrolan di tahun 2016 dibuat rencana secara sistematis di tahun 2017 oleh BEM periode 2017/2018. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Eko Mulyono, berdasarkan keterangan dari Ade Favian selaku ketua komisi I, Fahrul dan Bunga selaku anggota komisi I BPM 2017/2018, yang dulu di tahun 2016 Ade, Fahrul dan Bunga merupakan ketua bidang PSDM di HMJ masing-masing. “Makanya waktu KM kemarin kami mengusulkan agar Pansus benar-benar dijalankan. Karena ketetapan KM merupakan ketetapan tertinggi di atas UU, harapannya bisa dijalankan oleh pengurus yang baru,” tutur Eko Mulyono selaku Ketua BPM 2017/2018.
Nadia W. Rachmawati selaku Menteri PSDM BEM 2017/2018 memberikan keterangan berkaitan dengan Pilkahim serentak, bahwa di tahun 2016 masih dalam wacana. Kemudian dia membenarkan bila koordinasinya berjalan di tahun 2017 dengan diakomodasi oleh Menteri PSDM 2017/2018.
Dalam forum KM disepakati opsi BPM untuk membentuk Pansus yang beranggotakan 18 orang yang terdiri dari Wapresma, perwakilan dari Kementrian PSDM, Wakil Ketua BPM, Ketua HMJ dan dua orang yang membawahi bidang PSDM atau kaderisasi pada tiap jurusan. Pembentukan Pansus ditargetkan maksimal pada 2 Juli 2018. Pansus yang dibentuk berfungsi untuk menyukseskan Pilkahim dan Pemira di Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Fahrul, salah satu peserta peninjau, yang juga merupakan salah satu anggota komisi I BPM 2017/2018, menyatakan pendapatnya dalam forum KM bahwa pelaksanaan Pilkahim serentak dikaji ulang terlebih dahulu di tahun ini. Kemudian dia menyarankan agar pelaksanaannya dua tahun yang akan datang.
Pilkahim serentak dirasa belum dapat dilaksanakan, hal ini dikarenakan beberapa faktor dari masing-masing HMJ. Faktor tersebut antara lain karena pelaksanaannya dinilai terlalu dini, budaya kaderisasi, periodesasi dan program kerja yang berbeda-beda antar HMJ.
Pelaksanaan Terlalu Dini
Pihak HMJ menilai bahwa pemilihan serentak tidak bisa dilakukan pada tahun depan, sebab masih ada banyak kendala. Pemilihan alangkah lebih baiknya dilakukan secara bertahap terlebih dahulu. Dimulai terlebih dahulu dengan pemilihan serentak yang dilakukan oleh jurusan yang memiliki tradisi dan kesibukan yang hampir sama. Setelah sukses dilaksanakan beberapa tahun barulah bisa melakukan pemilihan serentak di lima jurusan.
Perlu ada evaluasi dan kajian lebih mendalam mengenai kendala-kendala yang dapat menghambat pelaksanaannya. Yoga Pradigda, Ketua Himpunan Mahasiwa Mesin (HMM), mengatakan bahwa tidak masalah apabila dilakukan Pilkahim serentak. Tentunya harus dengan pertimbangan yang cukup matang dan dengan pengkajian secara berulang. Dengan adanya Pansus, diharapkan panitia dapat menemukan solusi dari kendala yang ada sehingga didapatkan titik temu.
Budaya yang Berbeda
Dimas Indra Wahyudi selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (HMAB), mengaku tidak menyetujui adanya Pilkahim serentak dikarenakan budaya dari masing-masing jurusan yang berbeda-beda. Mulai dari kaderisasi, periodesasi dan program kerja. Apabila kaderisasi calon Ketua Himpunan terlalu terburu-buru, maka dikhawatirkan akan berdampak pada prematurnya calon Ketua Himpunan. Fauzan selaku Ketua HMJ Elektro mengatakan bahwa setiap HMJ memiliki tata cara pengkaderan serta jadwal program kerja yang berbeda, sehingga sulit menemukan titik temu. Misalnya di ketiga jurusan teknik, masing-masing memiliki ciri khas dan tradisi yang berbeda-beda. Apalagi jika dibandingkan dengan jurusan yang ada di Tata Niaga, perbedaan akan sangat jelas terlihat.
Perlu Adanya Komitmen
Pembentukan Pansus merupakan komitmen awal untuk melakukan perubahan dalam Keluarga Besar Mahasiswa Polines menuju arah yang lebih baik. Sebagaimana disampaikan oleh Galang, Ketua HMJ Sipil bahwa komitmen sangat diperlukan guna merealisasikan rencana-rencana yang telah disepakati dalam forum KM 2018. Ketua Himpunan beserta BEM dan BPM bertanggung jawab atas apa yang telah disepakati. Sehingga Pansus yang terbentuk dapat berjalan dan terealisasi dengan baik.
(Febi & Farida)
Catatan redaksi: Artikel ini telah mengalami pembaruan (29/5/2018, pukul 12.04 WIB). Sebelumnya, ada kekeliruan informasi terkait pembahasan Pilkahim serentak pada paragraf ketiga.
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam