PMW, Kerjasama Ditjen Dikti-Polines yang Sepi Peminat

Polines, DIMENSI – Jumat (21/1) PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) merupakan program penyediaan modal usaha dari Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Ditjen Dikti). Sasaran dari program ini adalah seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi dari berbagai jurusan dengan persyaratan mahasiswa telah menyelesaikan kuliah 3 semester atau minimal telah menempuh 60 SKS.
Latar belakang dari program ini adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Maret 2006 yang menyebutkan jumlah penduduk Indonesia yang miskin bertambah sejak tahun 2005. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi lebih berminat sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator). Untuk itulah Departemen Pendidikan Nasional mengembangkan berbagai kebijakan dan program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap bekerja dan menciptakan pekerjaan. Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dan Cooperative Education (Co-op) telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih kompetitif di dunia kerja, dan hasil-hasil karya mahasiswa ini ditindaklanjuti secara komersial menjadi sebuah embrio bisnis berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks).
Strategi pendidikan yang diwujudkan dalam PMW ini bertujuan membentuk softskill agar berperilaku sesuai karakter wirausaha. Pelaksanaan program dirancang untuk jangka waktu satu tahun (12 bulan) yang dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, pembekalan dan pelaksanaan program. Pembiayaan program berasal dari Pemerintah dengan alokasi antara lain untuk pengelolaan program oleh Perguruan Tinggi (10%), pendidikan dan pelatihan Kewirausahaan serta Magang (20%) dan penyediaan modal kerja untuk memulai bisnis (start-up business) (70%) yang besarnya maksimum 8 juta/mahasiswa, atau berkelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang/kelompok dengan dana maksimum 40 juta/kelompok usaha.

Tidak tanggung-tanggung, pemerintah mengucurkan dana sebesar 500 juta untuk setiap Perguruan Tinggi. Selain mendapatkan dana, mahasiswa yang terpilih juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kuliah kewirausahaan, magang industri, serta pembinaan dalam penyusunan rencana bisnis. Kesempatan tersebut merupakan modal ilmu dalam berwirausaha yang diberikan secara cuma-cuma.
Sebagian besar mahasiswa mengaku tahu program tersebut namun mereka tidak begitu mengerti sebenarnya program itu untuk apa dan bagaimana prosedurnya. “Setahuku memang ada program yang dialokasikan bagi mahasiswa untuk berbisnis, tapi aku nggak tahu itu gimana caranya”, terang Isty, mahasiswa Polines jurusan Teknik Informatika. Kurangnya sosialisasi itulah yang menyebabkan mahasiswa tidak berminat untuk mengikuti PMW.
“Polines telah memulai pengadaan program ini, namun kuota peminat telah berkurang sejak tahun 2009, untuk itu saya melakukan penelitian bersama dosen lainnya untuk mengetahui penyebabnya”, tutur Bu Rif ‘ah selaku dosen pembimbing kegiatan PMW ini.
Program ini telah menghasilkan beberapa usaha, banyak yang berhasil namun adapula yang tidak. Sebagian besar keberhasilan program ini dikarenakan usaha yang mereka ajukan sudah dirintis sebelumnya. Faktor kegagalan usaha lebih pada kurangnya pengalaman dan pengetahuan peserta tentang kondisi pasar. Bisnis yang berhasil dengan kerjasama program PMW ini yaitu; Bakso Kremes di kantin TN, Jus Buah di dekat Polines, dan bisnis kaos khas Semarang Tjorodjangkrik. [Galih, Niar, mgg]

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *