Relaksasi Nasional, Akibatkan Bantuan UKT Tiap Mahasiswa Berbeda
Polines, Dimensi (22/09) – Berbeda dari semester sebelumnya, bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Semester Gasal 2021/2022 dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diberikan pada September ini, memiliki perbedaan jumlah nominal bantuan pada tiap mahasiswa penerima. Perbedaan nominal ini dikarenakan adanya relaksasi nasional dengan berdasarkan data mahasiswa pada sistem data pusat.
Arifin selaku staf Badan Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama (BAKPK) menjelaskan bahwa perbedaan nominal tersebut disesuaikan dengan keadaan mahasiswa. “Perbedaan itu tergantung dengan relaksasi atau pengurangan UKT. Semua mahasiswa tidak sama, maksimalnya 2,4 juta. Salah satu pertimbangannya adalah keadaan mahasiswa, seperti orang tuanya meninggal karena dampak Covid,” terang Arifin.
Disisi lain, Adhy Purnomo selaku Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan menerangkan bahwa relaksasi nasional telah ada dalam Pedoman Pelaksanaan Bantuan UKT. Namun, informasi mengenai relaksasi tersebut didapat setelah disebarkannya panduan bantuan UKT dari Institusi. “Informasi tentang relaksasi ada di Pedoman. Pedomannya keluar, relaksasi itu baru keluar, di tengah-tengah waktu penyebaran panduan bantuan UKT dari Institusi,” terang Adhy.
Muhammad Rafli salah satu penerima bantuan dari Jurusan Teknik Sipil mengatakan ketidaktahuannya terkait perbedaan nominal UKT yang diberikan pada tiap mahasiswa. “Saya sebelumnya belum tahu, ketika saya cek di website BAKPK pertama itu kepotong 2,4 juta setelah saya cek lagi ternyata kepotong 1 juta,” kata Rafli. Bersamaan dengan hal tersebut, Afralia Nur Zafirah mahasiswa penerima bantuan dari Jurusan Akuntasi menanggapi bahwa adanya perbedaan nominal yang disesuaikan berdasarkan kriteria tertentu termasuk hal yang wajar. “Menurut saya beda nominal yang diterima wajar–wajar saja. Karena maksimal 2,4 juta, jadi yang berhak mendapatkan disesuaikan dengan kriteria yang mungkin sudah dipertimbangkan sama Institusi,” ucapnya.
Kendati demikian, Arifin berharap agar mahasiswa penerima bantuan dapat mendapatkan bantuan 2,4 juta seluruhnya karena di saat pandemi ini banyak keluarga mahasiswa yang terdampak. “Kalau bisa diberi potongan 2,4 juta semua karena pandemi ekonomi keluarga sangat berpengaruh sekali, ada yang orang tuanya meninggal, di PHK, dan lainnya,” pungkas Arifin.
(Arifiani)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam