Perempuan yang Dihancurkan
Judul: Perempuan yang Dihancurkan
Penulis: Simone de Beauvoir
Diterjemahkan dari buku: The Woman Destroyed
Penerjemah: Yusup Priyasudiarja
Penerbit: Narasi
Tebal buku:342 halaman
Tahun Terbit: 2017
ISBN: 9791685061
“Kisah cerdas luar biasa tentang gairah hidup yang dihancurkan”- London Sunday Times, sebuah quote yang sangat mewakili isi dalam novel yang diciptakan Simone de Beauvoir. Simone de Beauvoir adalah salah satu tokoh legendaris yang lahir di Paris pada tahun 1908. Wanita ini merupakan salah satu tokoh feminisme modern dan ahli filsafat Perancis yang terkenal pada awal abad ke-20. Salah satu karyanya yang diterbitkan pertama kali di Perancis pada tahun 1967 dengan judul La Femme Rompue.
Novel terjemahan karya Simone de Beauvoir ini membawa kita dalam tiga kisah kehidupan pilu yang dialami oleh tiga perempuan hebat luar biasa. Tiga perempuan yang mampu melewati masa-masa mudanya yang dipenuhi dengan krisis yang tak terduga-duga. Ada seorang perempuan yang sangat tersakiti karena perselingkuhan suaminya, seorang perempuan lagi merasa tertekan dengan perilaku sang anak, ada pula seorang perempuan yang frustasi dan gusar dalam kesendiriannya.
Novel ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu Masa Penuh Pilihan, Monolog, dan The Woman Destroyed. Masa Penuh Pilihan, bagian pertama dari novel ini menceritakan tentang seorang wanita tua yang tampaknya memiliki segala sesuatu dalam kendalinya. Dia memiliki karir yang sukses, demikian dengan suaminya, dan anak yang penuh kasih sayang dan penurut. Tetapi, kerapuhan dalam hidupnya mulai terjadi. Berawal dari menghadapi anak lelakinya yang sudah menikah dan ingin lepas dari pengaruh lingkungannya karena wanita yang dipilihnya. Pada waktu yang bersamaan dia juga sudah tidak merasa sejalan dengan dengan suaminya, terutama dari cara memperlakukan anak lelaki mereka.
Monolog adalah bagian kedua dari novel ini. Bagian terpahit yang dihadapi oleh seorang wanita, penuh emosi dan kekecewaan. Seorang wanita kaya raya yang ditinggal sendiri dalam hingar bingar suasana malam tahun baru, setelah kematian anaknya lima tahun silam. Perubahan gaya cerita yang mencolok membuat pembaca agak kesulitan dalam memahami bagian ini.
The Woman Destroyed adalah bagian akhir cerita yang paling menyayat hati. Bagian ini ditulis secara harian yang menceritakan penurunan dalam pernikahan mereka. “Ya, Monique, memang ada perempuan lain dalam hidupku”. Saat itu, setelah diberitahu oleh Maurice, suaminya, bahwa pernikahan yang dia lalui selama bertahun-tahun telah diganti peran oleh seorang wanita muda. “Aku akan mati karena rasa sedih yang mendalam,” begitulah kalimat yang sering diucapkan oleh Monique.
Kekurangan dalam novel ini adalah kurangnya kejelasan tokoh siapa dan menjadi apa dalam cerita karena adanya perubahan gaya cerita yang mencolok membuat pembaca agak kesulitan dalam memahami bagian Monolog.
(Sheila)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam