Dipakai AKPELNI, LDK Pindah Lokasi

Penyematan tanda peserta LDK oleh pihak Rindam di lapangan Tirta Pawitra Sari Secaba Rindam IV/ Diponegoro, Magelang pada Jumat (18/8). [doc. Damar]
Sebelumnya mahasiswa baru (maba) diberangkatkan menuju Secaba dari kampus Polines pada pukul 20.30 WIB dan sampai pada lokasi LDK pukul 22.30 WIB. Namun ada beberapa maba yang pingsan ataupun merasa tidak enak badan pada saat mengikuti kegiatan sehingga mereka tidak dapat mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung.
Menurut Mahsun salah satu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas, hal ini dikarenakan maba masih beradaptasi dengan lingkungan baru serta kelelahan perjalanan. “Pingsan maupun tidak enak badan yang dirasakan oleh maba masih terhitung normal dan hingga saat ini belum ada yang sampai parah, semoga saja tidak ada,” ujarnya.
Pada LDK gelombang satu ini maba dibagi menjadi tiga kompi dengan masing-masing kompi memiliki tiga pleton. Masing-masing dari pleton memiliki pendamping dari anggota TNI.
Selain itu, pada gelombang pertama LDK pun terjadi perubahan jadwal Upacara Pembukaan LDK yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 08.00 diubah menjadi pukul 14.00. Karena perubahan jadwal tersebut, pukul 08.00 diisi dengan gladi upacara pembukaan yang kemudian dilanjutkan dengan Peraturan Baris Berbaris (PBB) oleh pihak Rindam. Setelah itu, kurang lebih pada pukul 10.00 maba diarahkan untuk istirahat sebelum nantinya akan melaksanakan kegiatan selanjutnya.
Pukul 14.00 barulah dilaksanakan upacara pembukaan LDK di lapangan Tirta Pawitra Sari Secaba Rindam IV/ Diponegoro, Magelang yang dihadiri oleh beberapa petinggi Polines dan dipimpin oleh Kolonel Infanteri Hari Raharjanto.
Kegiatan LDK ini pun bertujuan untuk meningkatkan kualitas yang dilakukan melalui pendidikan bela negara. “Di sini maba akan dibekali berbagai keterampilan dan kebugaran jasmani, dengan tujuan menjadikan maba berkarakter dan disiplin,” ungkap Dodit Susanto
Dodit berpesan kepada maba agar melaksanakan setiap kegiatan LDK dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Karena untuk menumbuhkan kedisiplinan terkadang dibutuhkan perjuangan dengan kesungguhan.
(Wahyu & Aprily)