Pemira 2015: Mau Tahu atau Tidak?

Polines, DIMENSI (31/3) – Pesta Demokrasi Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) akan segera bergulir.  Memasuki H-1 Pemilihan Raya (Pemira),  beberapa mahasiswa Polines  masih banyak yang belum mengetahui pelaksanaannya. Padahal dari pihak Komisi Pemilihan Raya (KPR) telah melaksanakan sosialisasi kepada mahasiswa jauh-jauh hari .

Mahasiswa berpendapat bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh KPR  sangat kurang. Hal tersebut dipertegas dengan pernyataan Naufal, salah satu mahasiswa Jurusan Akuntansi, ”Saya rasa sosialisasinya sangat kurang karena banyak mahasiswa yang belum mengetahui tentang pemira.”

Hal tersebut disebabkan oleh ketidakpahaman mahasiswa akan tanggal pelaksanaan Pemira. Banyak mahasiswa yang salah menyebutkan tanggal  pelaksanaan. “Yang saya tahu pemira dilaksanakan tanggal 10 April, kalau tidak salah,” ujar Taufiq Adnan Amal, mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga.

Menanggapi hal itu, KPR membantah keras pendapat dari mahasiswa. Ketua KPR, Melani Aida menyatakan bahwa dirinya  dan teman-temannya sudah berusaha keras dalam menyosialisasikan Pemira secara lengkap. Berbagai cara telah dilakukan mulai dari sosialisasi dengan menghadirkan perwakilan kelas hingga sosialisasi lewat media sosial seperti twitter, facebook dan website pemira.  Namun, kenyataannya hal tersebut tidak sampai pada mahasiswa.  “Itu dikembalikan lagi pada individu-individu mahasiswanya.Apakah dia mau tahu atau tidak,” tandas Bayu Aji , selaku wakil  KPR.

Sistem Pemira tahun ini masih seperti tahun lalu, dengan menggunakan sistem klik. Menurut Ika, selaku anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) menyatakan bahwa sosialisasi mengenai sistem klik sendiri kurang efektif. “ Banyak anggota PPS yang tidak menghadiri rapat. Anggota yang menghadiri belum tentu mengerti apalagi yang tidak menghadiri rapat,” imbuh Ika.

Pernyataan berbeda datang dari Wakil Direktur III , Poniman yang menyatakan bahwa  sosialisasi yang dilakukan oleh KPR sudah efektif. “Kurangnya antusias dari mahasiswa disebabkan  oleh ketidakpedulian mereka sendiri terhadap lingkungan sekitar. Penyebab lainya yaitu beberapa mahasiswa tingkat tiga dan empat sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sehingga membuat mereka tidak tahu akan informasi Pemira.” [EL –GNB ]

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *