Expo Prokus Polines, Ajang Pengembangan Usaha
Polines, Dimensi (02/01)- Tuk pertama kalinya Politeknik Negeri Semarang (Polines) adakan expo dalam rangka Pendampingan Program Kewirausahaan Sosial (Prokus). Acara ini terselenggara pada Rabu (30/12), yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui program Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dalam hal ini, Polines bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) Kota Semarang. Meskipun kegiatan ini mengalami penundaan satu hari, namun antusiasme warga dan mahasiswa cukup tinggi.
Pengadaan kegiatan Expo baru pertama kali dilaksanakan, hal ini bertujuan memperkenalkan produk KPM ke khalayak umum. “Tujuannya sebagai ajang branding produk-produk dari KPM. Selain itu, guna menyambut Program Kampus Merdeka yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” jelas Syahid selaku Ketua Pelaksana Expo. Selain itu, Shahid selaku dosen pembimbing kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN), menjelaskan bahwa acara ini untuk mensosialisasikan hasil-hasil produk KPM baik dari lembaga keuangan maupun pengembangan usaha.
Kemensos turut menggandeng Polines untuk bekerja sama melalui perjanjian kontrak, dimana dalam kontrak tersebut terdapat dua kegiatan yakni Expo dan KPM. Dalam program Prokus ini mahasiswa melakukan KKN Tematik yang dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan bantuan dosen pembimbing. “Diawal kita melakukan pendampingan, setelah itu mahasiswa yang melaksanakan dengan survei, workshop dan pelatihan-pelatihan,” ujar Syahid.
Mahasiswa yang turut dalam kegiatan KKN ini merasakan nikmat tersendiri, meskipun kadang mengalami kesulitan. “Sebagai ketua saya tidak merasa diberatkan, karena kita udah bagi tugas. Cuma karena anggotanya cewek semua dan rumahnya jauh jadi harus sedikit berkorban,” ungkap Fattah Kuncoro Ketua Kelompok KKN. Hal ini juga diungkapkan oleh Sahid, ia mengaku sangat menikmati menjadi dosen pembimbing KKN tematik ini. “Sebagai pembimbing saya menikmati, sebab dikelompok yang saya dampingi, sudah mandiri. Hanya ketika butuh penjelasan saya yang membimbing,” tutur Sahid.
Dalam kegiatan Expo KPM, turut dihadiri oleh Dinas Sosial, Camat, pihak Polines, dan mahasiswa yang terkait. Sahid mengungkapkan bahwa Expo ini sudah sangat membantu KPM dalam menjalankan usahanya serta mahasiswa juga lebih mengenal arti kehidupan sebenarnya. Demikian juga diungkapkan oleh salah satu warga penerima KPM. “Alhamdulillah bermanfaat sekali, dan setelah program ini saya tetap berusaha membuat warung lebih maju dengan bantuan modal yang diberikan”, ungkap Suyati.
Terkait kendala pelaksanaannya yang sempat tertunda, Syahid berharap kedepannya persiapan lebih dimatangkan lagi. “Dikarenakan tahun ini terhalang adanya pandemi, dimana seharusnya pelaksaannya offline menjadi online dan waktu pelaksanaan nya juga tertunda satu hari karena kendala admnistrasi,” jelas Syahid. Selain itu, Fattah juga berharap semoga bisa meningkatkan bisnis dari KPM. “Semoga bisnisnya KPM meningkat, sehingga program mengembangkan usaha dan pemberian manfaat ke masyarakat lebih terasa,” pungkas Fattah.
(Bunga)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam