Datangkan Banyak Partisipan di Pameran Karya Virtual Perdana Polines

Salah satu pameran karya yaitu Mesin CNC
(Dok. Lala)

Polines, Dimensi (20/10) – Di tengah Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang masih merebak, berdampak pula pada keberlangsungan acara tahunan Politeknik Negeri Semarang (Polines). Tak terkecuali bagi penyelenggaraan Pameran Polines 2020. Meski terkendala jarak untuk bertatap muka, kali ini Pameran Karya tetap dilaksanakan. Kegiatan berlangsung secara daring melalui platform virtual Zoom Meeting dan Streaming Youtube mulai Senin (19/10) hingga Jumat (23/10) mendatang. Dengan pelaksanaan yang virtual dan tuk pertama kalinya diadakan secara daring, ternyata dalam waktu singkat Pameran Polines mampu mengundang 200 peserta sekaligus.

Thomas selaku Person In Charge (PIC) Pameran Virtual Polines menjelaskan bahwa benar adanya terdapat 200 partisipan yang datang dengan cepat. “Ada sekitar 200 pengunjung online, baru pertama kali mulai sudah terdapat sekian banyak,” jelas Thomas. Tak hanya itu, Thomas mengungkapkan bahwasannya panitia melibatkan mahasiswa dan industri. “Kami melibatkan mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro, Mesin dan Sipil. Kami juga mengundang beberapa industri baik dari XL, Datacom, Ungaran Sari Garment maupun alumni yang bekerja di industri untuk meminta masukan terkait karya,” tambah Thomas.

Sementara itu, dalam pelaksanaan pameran terdapat lima belas karya yang ditampilkan dari mulai Robot Rama, CNC Multifungsi 3D Print Laser, Alat Bantu Tamu Penerima Tamu bagi Tuna Rungu, Tas Pintar Anti Hilang Berbasis Arduino hingga Rancangan Bangunan Sistem Pemantau Ketersediaan Kebutuhan Bahan Baku pada Gudang Industri Roti. Namun, tidak semua karya dipamerkan secara serentak, tetapi setiap harinya terdapat tiga karya yang dipresentasikan. “Pameran dilaksanakan lima hari berturut-turut dengan satu harinya kami tampilkan tiga alat saja. Jadi per hari karyanya berbeda-beda,” ungkap Wahjoedi selaku selaku Ketua Unit Hubungan Industri Polines. Di lain hal, Wahjoedi memaparkan untuk Selasa – Jumat (20-24/10) panitia menggunakan rekaman presentasi sebagai media Pameran. “Kami memakai youtube untuk Selasa sampai Jumat. shootingnya per hari jadi tetap expose presentasi tapi tidak langsung, istilahnya kami rekaman terus kami upload youtube,” jelas Wahjoedi. Hal ini diperkuat oleh Thomas bahwa benar adanya untuk Selasa sampai Jumat menggunakan rekaman. “Jika pelaksanaan online banyak yang harus disiapkan terus jaringan sempat putus, kami juga belum punya SDM yang benar-benar bisa real online sampai lima hari, jadi kami menyiapkan rekaman,” tutur Thomas. Dalam proses perekaman panitia melibatkan mahasiswa dari broadcast untuk proses shooting. “Kami real online hanya Senin, mulai Selasa kami rekaman kemudian dimasukan ke youtube. Rekan-rekan dari broadcast yang nanti merekam dari Selasa hingga Jumat,” pungkas Thomas.

Di sisi lain, Ananda Rizky Pratama selaku Koordinator Pameran Robot Rama mengaku senang dan mengutarakan harapannya. “Antusias dari perusahaan yang menonton cukup banyak dilihat dari komentar mereka terkait inovasi mahasiswa dan saya berharap perusahaan tersebut dapat mendukung dan menjadi mitra dari inovasi mahasiswa Polines,” tutur Rizky. Selaras dengan itu, Wahjoedi mengungkapkan bahwa sudah ada industri yang tertarik dari karya mahasiswa Polines. “Ada industri yang tertarik dengan CNC, menanyakan tindak lanjutnya bagaimana. Namun kelemahan kami tindak lanjut pengurusnya dan harapan saya supaya berkelajutan dan karyanya bisa di hak patenkan,” jelas Wahjoedi.

(Suzan)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai