Total Dana Masuk untuk Pemira Mencapai Sembilan Juta Rupiah
Polines, DIMENSI (05/04)- Menjelang hari H-Pemira, total dana yang masuk di Bendahara Komisi Pemilihan Raya (KPR) mencapai sembilan juta rupiah. Jumlah tersebut berasal dari dana terprogram organisasi mahasiswa (Ormawa), dana bantuan oleh para ormawa, sponsorship, dan dari donatur.
“Dana masuk kurang lebih sekitar sembilan juta. Lima setengah juta dari dana terprogam ormawa, satu juta lima puluh ribu rupiah tambahan dana support dari masing-masing ormawa, sisa dari sembilan juta itu dari dana sponsorship dan donatur,” jelas Khusnul Mu’arifah selaku bendahara KPR.
Poniman selaku Wakil Direktur III menjelaskan bahwa dana untuk kegiatan Pemira dikelola oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dari iuran ormawa mahasiswa, pembagiannya pun diperhitungkan oleh BPM.
Berdasarkan Kongres Mahasiswa (KM) pada 29 sampai 30 Mei 2015, telah diputuskan bahwa dana untuk Pemira tahun ini tetap sama dengan tahun lalu, yaitu lima juta lima ratus ribu rupiah. Lalu pada rapat temu rutin ormawa juga telah diputuskan bahwa setiap ormawa akan memberikan bantuan finansial. “Telah disepakati bantuan tambahannya berupa financial yaitu uang 50 ribu,” ucap Anik Astiyati selaku Bendahara II BPM.
Anik berkata, “Dananya memang tidak naik, tetapi ormawa memberikan bantuan dalam bentuk lain. Kalau dikalkulasi juga dananya sudah lumayan tinggi. Sehingga dari BPM untuk KPR, murni memperoleh dana sebesar 5,5juta + 1,05 juta,” tambahnya.
Khusnul mengatakan bahwa untuk dana Pemira, panitia telah mencari sponsor dari pihak luar. “Kita cari sponsor mulai Desember sampai Februari. Itu bisa menunjang Pemira nantinya. Intinya tidak defisit. Kalau semisal lebih, nanti kita juga ada pertanggungjawaban sendiri dan itu untuk alokasi lain,” paparnya. Polidana, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Indoprinting, serta Shalihat Mode adalah pihak-pihak yang telah menjadi sponsor dalam Pemira 2016.
Nadia Wismaya selaku Ketua Panitia Pemilihan Raya (P3) berkata, “Kita sudah mulai cari sponsorship mulai saat kita dilantik. Kalau untuk dana donator kita tidak memaksa. Tidak semua mahasiswa, hanya orang-orang yang mampu dan mau. Jadi kita juga menempatkan orang-orang yang memang proposional”.
Untuk penggunaannya sendiri, dana Pemira dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya kesekretariatan, konsumsi, Alat Tulis Kantor (ATK) & Bahan Habis Pakai (BHP), dan cetak. “Kalau pembagian dananya fleksibel. Paling banyak konsumsi. Karena hari-H, kita juga melibatkan banyak pihak yaitu dari KPR, P3, Menwa (Resimen Mahasiswa), BPPR (Badan Pengawas Pemilihan Raya), technical–nya PCC (Politechnic Computer Club),” jelas Khusnul.
Khusnul menjelaskan bahwa untuk saat ini transparansi dana belum bisa dipublikasikan karena acara Pemira sendiri belum selesai. “Karena pertanggungjawaban kami kepada BPM belum dilaksanakan, kami belum bisa mempublikasikan sebelum LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) dan LPJ-nya itu sekitar awal Mei,” terangnya.
Diliput dan ditulis oleh: Richa
Telah diterbitkan pada Buletin Cetak Edisi Pemira 2016
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam