Mengaku Sedang Dipelajari, Kasus KKL Akuntansi Hingga Kini Masih Dalam Penyelidikan

Polines, DIMENSI (13/02) – Panitia Kuliah Kerja Lapangan (KKL) jurusan D3 Akuntansi Politeknik Negeri Semarang (Polines)akhirnya melaporkan kasus penipuan yang dilakukan oleh Alijad, pemilik biro Mega Dewata ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang pada Selasa (09/02). Pihak petugas SPKT Polrestabes Semarang justru mengarahkan pengaduan ke kepolisian sektor (polsek) Tembalang. Kasus tersebut hingga kini masih dipelajari dan dalam proses penyelidikan. “Lapornya sekitar satu dua hari yang lalu. Kami masih pelajari kasus itu dulu. Kami belum bisa cerita banyak-banyak,” tutur Sam, salah seorang anggota polsek Tembalang.

Terkait hal ini, Muhammad Shalahudin, ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HiMA) menyatakan, “Menurut saya kalau di polsek prosesnya kurang cepat. Katanya kita harus melewati banyak proses dulu. Menurut saya itu kelamaan, kebanyakan penjelasan. Tidak langsung tindakan,”

Dana Talangan dari Dosen

Rombongan KKL jurusan D3 Akuntansi baru mengetahui bahwa dana operasional untuk bus danTour Leader (TL) ternyata belum dibayar oleh biro usai makan malam di rumah makan Kedung Roso, Brebes pada Senin (01/02) pukul 17.00 WIB. TL pun sempat memutuskan untuk pulang ke Semarang namun batal setelah bisa dicegah dan diatasi dengan adanya dana talangan dari dosen-dosen pendamping. “Dosen membantu dana karena dari biro itu dananya tidak utuh. Jadi, kalau dijumlah kira-kira 40 juta (dana talangan-red) untuk hotel, untuk makan, dan biaya operasional lainnya,” imbuh Pandiya. Proses ini memakan waktu tiga jam sehingga menyebabkan rombongan KKL jurusan D3 Akuntansi terlambat menuju kota Jakarta. Mereka baru melanjutkan perjalanan pukul 22.00 WIB dari rumah makan Kedung Roso, Brebes.

Peserta Mulai Merasa Janggal

Peserta KKL mulai merasakan adanya kejanggalan ketika menghadiri Technical Meeting (TM) yang dilaksanakan pada Kamis (28/01). Saat itu tidak dijelaskan mengenai kepastian dari beberapa tempat yang akan dikunjungi. “Malam hari pertama tidak menginap dihotel melainkan di bus, terlantar. Akhirnya mampir di Masjid Istiqlal dan mandi disana,” ucap salah satu peserta KKLyang enggan disebut namanya. Ia juga menambahkan bahwa busnya sempat berhenti selama satu jam ketika sampai di kota Tegal pada (01/02)karena adanya dialog antara TL dan Alijad di telepon yang membahas masalah transfer dana. Namun dana tersebut tak kunjung ditransfer oleh Alijad.

KKL dinyatakan sah oleh Polines karena telah berhasil mengunjungi beberapa industri di Semarang dan lembaga pemerintah di Jakarta seperti Pelindo, Indofood, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Kementrian Keuangan, Bea Cukai, Pusat Pelaporan Analis Keuangan, serta Trans TV. Meski begitu, peserta tetap merasa kecewa karena tidak dapat mengunjungi tempat-tempat wisata di kota Bandung yang awalnya telah disepakati. “Pembayaran KKL sebesar satu juta dua ratus ribu rupiah per mahasiswa dan hanya dilaksanakan tiga hari tanpa mengunjungi tempat wisata yang dijanjikan, tentu saja sangat kecewa,” lanjut salah satu peserta yang enggan disebut namanya itu. Sebelumnya pada Kamis (03/02) dini hari rombongan peserta KKL D3 Akuntansi yang diikuti oleh 212 mahasiswa dan sembilan dosen pembimbing tersebut terpaksa kembali ke Semarang lebih cepat dari yang telah dijadwalkan setelah batal mengunjungi kota Bandung karena kehabisan dana.

Diliput dan ditulis oleh Rosita, Atam, Echa.

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

9 Respon

  1. joko berkata:

    Departemen keuangan mana? Memangnya msh ada?

  2. buyung aji berkata:

    Saya sangat sangat menyesal mencalonkan diri menjadi ketua hima , karena sangat memalukan sekali!

    • Nico Pracahya berkata:

      Saya sangat sangat menyesal ANDA mencalonkan diri menjadi ketua hima , karena sangat memalukan sekali!

      Anda mencalonkan diri sebagai ketua, tp Anda hujat organisasi yg akan Anda Pimpin.
      Karena kesalahan kecil, Anda ‘judge’ kalo organisasi itu buruk..

      itu kah yg namany ketua?

      Nico Pracahya (KU.3A / alumni HiMA 2014/2015)

    • Nico Pracahya berkata:

      kalo tidak salah ingat, anda tetap ikut debat ketua hima. dan penuh ambisi anda menyampaikan visi dan misi anda..
      lalu kenapa Anda tetap lanjut? katanya menyesal? katanya malu?

  3. Qwq berkata:

    Eeweqeq

  4. ade berkata:

    di tunggu kelnjutan beritanya kak

  5. Mbes berkata:

    Bisa jadi bahan pelajaran

  6. Buyung Aji Saputro berkata:

    Klarifikasi mas, bahwa komentar diatas bukan saya (Muhammad Buyung Aji Saputro). Saya tadi telah cek di LPM Dimensi bahwa email yg digunakan bukanlah email saya. Pada waktu yg sama (4.42 PM, Selasa, 1 Maret 2016) saya sedang wawancara dengan ketua PLBS untuk memenuhi tugas LKMM MADYA bersama 5 kawan saya. Adapun bukti fotonya mas.

Tinggalkan Balasan ke Momo Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *