Tak Kunjung Pasti, Pencairan Bidikmisi Timbulkan Berbagai Asumsi

Ilus oleh: Nining (Kru magang)

Polines, Dimensi (17/12) – Tercampurnya data penerima Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) dari beberapa Perguruan Tinggi menjadi pemicu utama dalam keterlambatan pencairan. Hal tersebut disampaikan oleh Arifin selaku Staf bagian kemahasiswaan Politeknik negeri Semarang (Polines) pada saat ditemui di ruangannya pada Rabu (11/12). Beliau megatakan bahwa hal itu merupakan akibat dari adanya kesalahan dalam sistem penginputan data Bidikmisi tahun 2019. Sejumlah 139 mahasiswa penerima Bidikmisi (Polines) membutuhkan kejelasan akan pencairan dana Bidikmisi. Dimana dana yang seharusnya sudah turun sejak September, sampai sekarang belum menemui titik terang justru mendatangkan banyak asumsi pada institusi.

Sempat tersiar kabar bahwa keterlambatan pencairan dana terkait dengan meningkatnya kuota Bidikmisi. Namun, hal tersebut dibantah oleh Arifin. “Jumlah penerima Bidikmisi tahun 2019 meningkat, tapi itu bukanlah alasan dari keterlambatan pencairan Bidikmisi. Hingga saat ini sudah ada sebagian dana yang telah cair dari pihak Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).” Jelas Arifin.

Pencairan Bidikmisi di tahun ini terbilang cukup parah dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan hingga saat ini masih belum ada kepastian mengenai kapan tanggal pencairannya. Beberapa mahasiswa terus mengeluhkan terkait kepastian pencairan dana bidikmisi. “Orang tua sendiri sudah menanggung banyak beban kebutuhan sehari-hari ditambah dengan biaya hidup kuliah selama 4 bulan ini, itu sangat memberatkan,” ucap Silvia, mahasiswa penerima Bidikmisi tingkat 1.

Mengenai sistem pencairan, Basir selaku ketua pengurus Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kamadiksi) 2019 mengatakan bahwa sistem tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun lalu semua mahasiswa tingkat 1, 2, 3, dan 4, secara serentak memperoleh dana Bidikmisi tanpa menunggu giliran. Sedangkan tahun ini ditentukan secara alfabetis. “Bidikmisi untuk mahasiswa tingkat 2 telah cair dari nama yang berawalan huruf A-Z, tingkat 3 telah cair dari huruf A-M dan sisanya belum, sedangkan tingkat 4 hanya 1 orang. Tingkat 1 baru pengumuman cair itu kemarin (17/12),” jelas Basir.

Basir juga menjelaskan bahwa dari pihak Kamadiksi sendiri dalam seminggu ini sudah 3 kali lebih melakukan update informasi ke bagian Badan Akademik Kemahasiswaan Perencanaan dan Kerjasama (BAKPK). Namun, belum menemui kejelasan. Jika keadaan ini terus berlanjut Kamadiksi berencana akan melakukan komunikasi dengan Belmawa, Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dan koordinator wilayah. Selain itu, pihak Kamadiksi juga memberikan bantuan kepada mahasiswa Bidikmisi yang terdesak keuangannya. “Ada peminjaman uang kas bagi teman-teman bidikmisi yang keuangannya terdesak. Mungkin untuk membayar kos yang telah menunggak,” ujarnya.

Basir berharap dari terlambatnya pencairan dana bidikmisi ini, mahasiswa tetap bersabar dan jangan mudah terpengaruh oleh apapun sampai adanya suatu kejelasan dari pencairan dana tersebut. Ia juga berharap institusi segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini. “Diharapkan juga dari pihak institusi dapat bekerja sama dengan bank terdekat agar saat terjadi masalah dapat segera diatasi,” tambah Basir. Hal yang sama juga diutrakan oleh Silvia. “Pihak institusi diharapkan dapat memberi kejelasan informasi, jika memang ada kendala dalam pencairan atau semacamnya lebih baik dikomunikasikan kepada penerima Bidikmisi. Disamping menghindari adanya prasangka yang timbul dari pemikiran mahasiswa juga agar terjalin komunikasi yang baik antar keduanya,” Pungkas Silvia.

Bunga, Lutfi, Nining (kru magang)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai