Hari Ketiga LDK, Katering Tersisa 31 Dus

Polines, DIMENSI (25/08) – Katering untuk hari ketiga Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) tersisa sebanyak 31 dus. Tersisanya katering ini disebabkan karena adanya Mahasiswa baru (maba) yang tidak masuk pada saat LDK hari kedua. Sehingga pada akhirnya katering ini disumbangkan ke salah satu Panti Asuhan yang berada di daerah Banyumanik.

Nana Apriliana selaku penanggungjawab publikasi dan koordinator katering mengungkapkan jumlah katering yang tersisa pada hari ketiga LDK ada 31 dus. “Jadi sisanya itu ada 31 dus, satu dus tumpah sedangkan tujuh dus diminta satpamnya. Jadi sisanya disumbangkan ke panti asuhan yang ada di Banyumanik sekitar pukul setengah tiga,” ungkap Nana. Ia menambahkan bahwa untuk hari pertama LDK pun ternyata masih tersisa sebelas dus. “Untuk hari pertamanya saya malah tidak tahu kalau sisa hingga sebelas dus, Menwa mungkin juga lupa memberi tahu jika ada katering yang sisa dan ternyata sampai sore menjadi basi dan tidak bisa dimakan,” tuturnya.

Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) periode 2016/2017, Dwi Arifin membenarkan bahwa memang ada katering yang tersisa dihari pertama dan hari kedua LDK. “Memang waktu gladi kotor masih banyak maba yang daftar ulang sehingga mereka juga banyak yang belum pesan kaos LDK, atribut, maupun katering. Sehingga pada malam harinya ada koordinasi dan kesepakatan untuk masing-masing ormawa menyediakan satu dus makanan untuk mengantisipasi para maba yang yang belum mendaftar katering, sehingga jika sampai ada katering yang tersisa pun tidak menjadi kesalahan maba, panitia, maupun institusi karena memang kondisi dan tantangan untuk panitia tahun ini menghadapi hal seperti ini,” jelas Arifin.

Arifin juga menambahkan bahwa pada hari pertama LDK maba yang datang ada 1509 orang sehingga katering yang tersisa hanya sebelas dus, sedangkan pada hari kedua, maba yang datang di LDK mengalami penurunan sehingga tersisa lebih banyak.

Reza Maulana selaku pengurus Unit  Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan turut menanggapi hal tersebut. “Jika memang katering yang sisa diwacanakan untuk disumbangkan ke panti asuhan justru hal itu lebih baik. Karena katering itu sudah dipesan dan sudah menjadi milik maba, maka lebih baik tidak kembali ke kami dan baiknya untuk disumbangkan ke panti asuhan,” ucap Reza.

 

Diliput dan ditulis oleh:

Anggun

Telah diterbitkan pada buletin cetak edisi LDK hari ketiga

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *