Pilkahim Serentak 2020 Belum Cukup Penuhi Kriteria Pansus

Dok. Pribadi
Oleh : Hafidh Fadlurrohman, Menteri Koordinasi Internal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polines
Penyunting: Andayani, Ayu Anggraeni

Pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) membuat acara Pemilihan Raya (Pemira) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) beralih ke sistem daring. Hal ini mengakibatkan teknis pelaksanaan Pemira 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya Pemira dilakukan secara offline dan dilaksanakan 1 hari saja, pada tahun ini dilaksanakan secara daring selama 6 hari.

Acara Pemira kali ini juga dibarengi dengan adanya Pemilihan Ketua Himpunan. Meski berjalan dengan keadaan dan waktu persiapan yang singkat, namun semua informasi dan data yang dibutuhkan sudah sampai ke setiap ketua kelas masing-masing dan tersampaikan kepada anggota kelasnya. Informasi tersebut terkait mekanisme, username dan password, serta sistem koordinasi telah disiapkan oleh pihak Komisi Pemilihan Raya (KPR).

Sebenarnya, Pilkahim serentak ini sendiri merupakan salah satu rencana dari Panitia Khusus (Pansus) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebelum Pansus Periodesasi dan baru dapat terealisasikan pada tahun ini. Namun, dalam realisasinya, Pilkahim serentak tahun ini belum 100% sesuai dengan kriteria dari Pansus. Pilkahim serentak ditargetkan terlaksana antara November sampai Desember. Dimana semua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) melakukan regenerasi secara serentak. Akan tetapi, tidak semua Ormawa dan HMJ melakukan regenerasi bersama-sama di tahun ini, dikarenakan HMJ Sipil sudah melaksanakan Pilkahim terlebih dahulu pada bulan Maret lalu .

Mengingat masih berjalannya Pilkahim serentak dan belum sampai pada masa puncaknya, maka saya belum bisa memastikan efektif atau tidaknya. Ditinjau dari segi acaranya bisa dilihat sendiri bahwa antusiasme dari mahasiswa dinilai masih kurang. Alasannya dalam sistem daring ini masih banyak mahasiswa Polines yang belum berpartisipasi dan merasa acuh dengan acara Pilkahim. Selain itu, proses kampanye para calon ketua himpunan juga masih kurang. Kendati demikian, proses pemilihan calon ketua himpunan sampai menjadi calon tetap harus dilaksanakan secara transparan kepada mahasiswa.

Salah satu kekhawatiran di acara Pilkahim ini adalah adanyanya hacking dan server down. Sebagai upaya antisipasi, KPR telah bekerja sama dengan Polytechnic Computer Club (PCC) dalam pembuatan website-nya. Teman-teman mahasiswa pun seharusnya menggunakan hak pilihnya dengan baik untuk memilih para kandidat yang mencalonkan diri. KPR sendiri sudah mengingatkan, mensosialisasikan, dan memberitahukan mengenai mekanisme yang ada kepada teman-teman mahasiswa agar menggunakan hak pilihnya dengan baik dan mudah.

Jika dapat berjalan dengan sukses tahun ini, Pilkahim Serentak diharapkan bisa terus terlaksana pada periode selanjutnya. Begitu pun Pemira ini tidak sekedar acara memilih Presiden Mahasiswa (Presma), Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma), dan Anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) saja. Tetapi Saat Pemira bisa dibarengi dengan Pilkahim, maka dapat dijadikan sebagai ajang pesta demokrasi besar-besaran bagi mahasiswa Polines untuk sekaligus berkontribusi dan unjuk diri sebagai bagian dari pendobrak semangat mahasiswa.

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai